Sejarah baru terukir pada Bandar Udara Arung Palakka, Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan. Ya, Momentum ketibaan Helikopter Super Puma Kepresidenan untuk pertama kalinya sepanjang sejarah tiba pada Hari Kamis, 4 Juli 2024 siang. Bukan tanpa sebab Helikopter Kepresidenan Super Puma TNI AU ini berpijak pada aspal landasan bandara dan dipilih untuk "menemani" agenda kepresidenan di Sulawesi Selatan.
Ya, sudah barang tentu, kita tentu tahu alasannya mengapa Helikopter Super Puma ini terparkir rapi di landasan Bandara Arung Palakka. Tentu karena helikopter tersebut yang ditumpangi presiden bersama ibu negara dalam melakukan kunjungan ke beberapa kabupaten di Sulawesi Selatan, yaitu Kabupaten Bone, Sinjai, Bulukumba, Bantaeng dan Takalar.
Belajar dari Jepang saat Darurat Kecelakaan Pesawat
Kunker yang dilakukan utamanya untuk mengecek pompanisasi sawah pertanian, harga komoditas barang pada pasar tradisional, pelayanan fasilitas kesehatan pada RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) hingga peresmian bendungan.
Sebagai informasi, dua unit Helikopter Super Puma TNI AU lain juga mendarat di bandara yang dahulu dinamai Bandara Mappaloulaweng ini. Dua unit helikopter berkelir merah putih ini ditumpangi Mentan RI Andi Amran Sulaiman, Menkes RI Budi Gunadi Sadikin, dan Menteri PUPR RI Basuki Hadimuljono beserta rombongan.
Jadi, total ada 3 unit Helikopter Super Puma TNI AU terparkir rapi di bandara yang berada tidak jauh dari lokasi persawahan dan pemukiman warga ini.
Sebagai informasi, helikopter kepresidenan merah putih ini memiliki logo bintang emas pada badannya. Tertera jelas nomor 22 pada pintu utama penumpang yang notabene dinaiki presiden.
Helikopter tersebut pabrikan merk Airbus dan dimiliki TNI Angkatan Udara (AU). Namun, pengelolaan operasional dan pemeliharaannya bersama Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia.

Heli ini didatangkan dari Benua Eropa. Persisnya diproduksi oleh pabrikan Eurocopter, sebuah perusahaan pengembang pesawat dari Eropa yang belakangan sering disebut Airbus.
Pesan dari Indonesia yang Dibawa oleh Pesawat Wahana Antariksa Voyager
Perusahaan Airbus besutan negara Prancis ini sudah cukup mumpuni dalam pengadaan helikopter kepala negara yang sarat standar pertahanan-keamanan, teknologi canggih untuk aspek keselamatan dan kenyamanan. Dibanderol lebih dari angka 240 miliar rupiah untuk setiap unit helikopternya. Wow!
Untuk kita ketahui, Heli Super Puma Kepresidenan ini dioperasikan di bawah komando Skadron 45 Wing 1 Basis di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Skadron 45 Wing 1 adalah skadron khusus yang menangani armada penerbangan berkategori VIP (Very Important Person) maupun VVIP (Very Very Important Person). Berikut kawan, spesifikasi Helikopter Kepresidenan Super Puma TNI AU:
•Kru : 1—2 orang
•Penumpang : 18—29 orang (maksimum)
•Kecepatan terbang : 280 Kilometer/ Jam
•Jarak : Medium (sedang)
•Muatan : 20.000 Kilogram/ 20 ton
•Jarak Maksimum : 450 Kilometer
•Varian : Sipil & Militer
•Rotasi : Turbin
Seyogianya Helikopter Super Puma TNI AU bukanlah helikopter yang "baru-baru amat" karena heli ini sudah ada dan dipakai sejak era tahun 1978. Namun, seiring waktu, terus mengalami pengembangan dan modernisasi serta penyempurnaan hingga sekarang.
Dahulu dinamai versi Aerospatiale Puma yang terus dimutakhirkan dan dikembangkan secara terus menerus. Baik dari teknologi mesin, keamanan, kenyamanan dan perluasan kabin, ketangguhan serta keandalan badan heli hingga jarak tempuh yang semakin diperbaiki. Hingga kini, Super Puma masih dipakai di berbagai belahan dunia dengan berbagai bentuk, versi dan varian.
Jadi secara momentum, Bandara Arung Palakka di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan sudah menorehkan catatan sejarah pada Hari Kamis, 4 Juli 2024 lalu. Bandara yang memiliki kode organisasi penerbangan sipil internasional BXE dan WAWN ini adalah satu-satunya bandara di Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan.
Berada di kelas 3 bandar udara dan melayani jasa transportasi udara yang masih cukup terbatas di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Antara lain ke Makassar, Kendari, maupun Balikpapan. Namun, rute penerbangan tidak terbang setiap hari, melainkan pada periode tertentu saja.
Lapangan Terbang Gorda di Serang, Keberadaannya Misterius dan Bisa Sembunyikan Pesawat
Maklumlah, karena penerbangan komersial ini masih disubsidi anggaran oleh Pihak Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, utamanya untuk bea bahan bakar avtur pesawat maupun operasionalnya.
Yang bisa beroperasi di landasan Bandara Arung Palakka ini adalah pesawat kecil yang dikenal dengan pesawat terbang dengan nama ATR 72 berkapasitas maksimal 72 penumpang. Kemudian, pesawat bertipe LET 410 (Twin Engine alias mesin ganda) juga bisa beroperasi di bandara ini, salah satunya adalah milik maskapai Susi Air.
Bandara tersebut memiliki runway atau landas pacu sepanjang 1200 meter. Sehingga tidak sembarang pesawat komersial bisa mendarat di bandara ber-predikat penerbangan perintis ini.
Bandara Arung Palakka ini sejak dulu bernama Mappaloulaweng dan mulai beroperasi sejak tahun 2013. Dinamai Mappaloulaweng karena bandara tersebut terletak di Desa Mappaloulaweng, Kecamatan Awangpone, Kabupaten Bone. Lantas, berapa jauh jarak Bandara Arung Palakka dengan pusat kota Watampone?
Ya, kita harus menempuh jarak sejauh 10 kilometer dari bandara menuju ibukota kabupaten Bone, Watampone. Dikelola oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Kantor UPBU Arung Palakka Bone bersama Kantor Cabang Pembantu Perum LPPNPI Airnav Bone.
Sumber referensi:
• Wikipedia Eurocopter AS 332 (https:/id.m.wikipedia.org/wiki/Eurocopter_AS332_Super_Puma)
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News