Putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 menyisakan sebuah kisah menarik. Bermula dari drama yang melibatkan Timnas Singapura dan China, Muhammadiyah akhirnya mendapat berkah berupa donasi yang ditujukan kepada panti sosial Muhammadiyah Welfare Home.
Drama yang dimaksud adalah lolosnya China ke putaran ketiga kualifikasi. Di balik keberhasilan itu, ada andil Singapura dengan kiper andalannya, Hassan Sunny.
Pada matchday terakhir putaran kedua kualifikasi, Singapura hanya kalah 1-3 dari Thailand. Hasil itu membuat China dan Thailand punya koleksi poin dan jumlah gol yang sama, dan China jadi tim yang berhak lolos ke putaran ketiga karena unggul head-to-head atas Thailand.
Seandainya gol yang dicetak Thailand lebih dari 3, maka China yang akan tersingkir. Oleh karena itu, Hassan yang beraksi sebagai kiper Singapura dianggap berjasa oleh suporter China. Setelahnya, kisah menarik pun dimulai. Kedai makanan milik Hassan di Singapura ramai didatangi suporter China. Bahkan kode QR untuk transaksi di kedai tersebut juga menyebar di media sosial.
Uang dari suporter China pun mengalir deras ke kantong Hassan dari pembelian makanan serta kiriman lewat kode QR. Namun, Hassan urung mengambil uang tersebut.
Alih-alih langsung memasukannya ke kantong pribadi, Hassan justru menganggap uang tersebut adalah sumbangan. Oleh karena itu, uangnya harus disalurkan lagi kepada orang-orang yang membutuhkan.
"Waktu saya pulang ke Singapura setelah pertandingan melawan Thailand di Bangkok, saya duduk bersama keluarga saat saya tersadar bahwa ini bukanlah uang saya," kata Hassan seperti dikutip CNA.
"Ini adalah sumbangan dan saya pikir hal yang saya bisa lakukan dengan ini hanyalah mengembalikannya kepada masyarakat." lanjutnya.
Timnas U-16 Indonesia Tak Juara Piala AFF U-16 2024, tapi Sukses Bikin Vietnam Merana
Disumbangkan ke Muhammadiyah
Hassan benar-benar menyumbangkan uang yang didapatnya dari suporter China. Pada Selasa (2/7/2024) lalu, Kiper kawakan berusia 40 tahun yang juga bermain bagi klub Lion City Sailors FC itu memilih untuk menyumbang ke Muhammadiyah Welfare Home, panti sosial yang menampung anak berusia 10 hingga 19 tahun.
Seperti diketahui, Muhammadiyah adalah organisasi Islam yang didirikan di Yogyakarta, Indonesia. Di Singapura, Muhammadiyah juga beroperasi, yang mana menurut ilmuwan kajian konflik dan agama di Arizona State University, Mark Woodward, organisasi tersebut tercatat secara resmi di Singapore Registry of Societies pada 1958, dan terdaftar sebagai organisasi kesejahteraan masyarakat pada 1989.
Hassan menolak mengungkap berapa jumlah uang yang didapatnya. Namun dalam foto tanda pemberian sumbangan yang tersebar, tertera angka 10 ribu dolar Singapura yang senilai Rp 120 juta.
"Saya bukan dari keluarga yang berkecukupan, sehingga saya paham kesulitan yang mereka hadapi. Dan saya merasa memberi sumbangan ini hanyakah tugas atau tanggung jawab saya." tutur Hassan.
Sementara itu, Kepala MWH, Rahmatunnisa Abdul Majeed, menyambut baik berkah yang datang ke panti sosial Muhammadiyah yang dikelolanya.
"Menurut saya, ini adalah salah satu contoh tindakan di mana Anda benar-benar membuat perbedaan bagi kehidupan orang lain," ujar Rahmatunnisa.
Jadwal Timnas Indonesia di Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News