bpdpks katalisator perubahan menuju industri sawit berkelanjutan - News | Good News From Indonesia 2024

BPDPKS, Katalisator Perubahan Menuju Industri Sawit Berkelanjutan

BPDPKS, Katalisator Perubahan Menuju Industri Sawit Berkelanjutan
images info

Di tengah persimpangan global dan tantangan lingkungan, Indonesia menghadapi kebutuhan mendesak untuk memperbarui industri kelapa sawitnya.

Sebagai jawaban atas panggilan ini, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) muncul sebagai katalisator perubahan, mengarahkan industri ke arah yang lebih hijau dan berkelanjutan. Sembari memastikan bahwa generasi mendatang dilengkapi dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mempertahankan momentum ini.

Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun 2015, Dana Perkebunan Kelapa Sawit yang dihimpun BPDPKS dikelola dan digunakan untuk membiayai program:

1). Peremajaan Sawit Rakyat,

2). Sarana dan Prasarana Perkebunan Kelapa Sawit,

3). Pengembangan Sumber Daya Manusia,

4). Penelitian dan Pengembangan,

5). Promosi dan Kemitraan, serta

6). Pemenuhan Kebutuhan Pangan,

7). Hilirisasi Industri Perkebunan Kelapa Sawit,

8). Penyediaan dan

9). Pemanfaatan Bahan Bakar Nabati.

Dampak Kebijakan Pelarangan Kelapa Sawit Uni Eropa terhadap Industri Sawit Indonesia

Pengelolaan Dana untuk Inovasi dan Keberlanjutan

Didirikan pada tahun 2015, BPDPKS telah berkomitmen untuk mendorong pembangunan dan keberlanjutan sektor kelapa sawit melalui pengelolaan dana yang yang bijaksana, transparan, dan akuntabel.

Lembaga ini beroperasi di bawah naungan Kementerian Keuangan, bertanggung jawab atas pengelolaan dana yang ditujukan untuk pengembangan industri kelapa sawit.

Dilansir sawitindonesia.com, Senin (1/7/2024), “BPDPKS telah mengelola dana pungutan sawit untuk membiayai program pengembangan sawit berkelanjutan sebesar Rp186,6 Triliun dari 2015 sampai mei 2023 ini,” kata Direktur Utama BPDPKS Eddy Abdurrachman dalam Dialog Khusus CNBC Indonesia tahun lalu.

Selanjutnya, Eddy Abdurrachman menambahkan, “pada periode 2015 sampai Mei 2023, secara nasional telah disalurkan dana sebesar Rp7,52 Triliun untuk kebun rakyat seluas 282.409 Ha dan 124.152 pekebun di 21 Provinsi.”

Itu artinya bahwa dana ini tidak hanya dialokasikan untuk penelitian dan pengembangan teknologi baru yang ramah lingkungan tetapi juga untuk inisiatif yang mempromosikan praktik pertanian yang berkelanjutan.

Dengan fokus pada inovasi, BPDPKS berupaya memastikan bahwa industri kelapa sawit dapat terus berkembang tanpa mengorbankan kesehatan bumi kita.

Peran Kelapa Sawit dalam Memajukan Pendidikan dan Kualitas Hidup Para Petani Sawit

Edukasi sebagai Kunci Kemajuan

Dilansir bpdp.or.id. Senin (1/7/2024), Pada tahun 2023 BPDPKS bekerjasama dengan 14 lembaga Pendidikan dan 11 lembaga Pelatihan, bagi 3.241 peserta/pekebun dengan berbagai jenis pelatihan baik teknis maupun non teknis (manajerial). Sedangkan pada kegiatan beasiswa telah diberikan bantuan pendanaan Pendidikan bagi 3.847 peserta untuk program Pendidikan D1, D2, D3, D4, dan S1.

BPDPKS percaya bahwa pendidikan adalah fondasi dari setiap industri yang sukses. Melalui penyaluran beasiswa, lembaga ini memberdayakan mahasiswa Indonesia dengan memberikan mereka akses ke pendidikan yang berkualitas.

Beasiswa ini tidak hanya meringankan beban finansial tetapi juga membuka pintu bagi penerima untuk terlibat langsung dalam industri kelapa sawit, baik melalui penelitian atau magang.

Manfaat yang Dirasakan oleh Mahasiswa

Program beasiswa BPDPKS telah memberikan dampak yang signifikan bagi mahasiswa Indonesia, terutama mereka yang berasal dari keluarga pekebun kelapa sawit.

Dalam wawancara langsung, Senin (1/7/2024), Riki Siringo Ringo mahasiswa Institut Teknologi Sawit Indonesia (ITSI) mengatakan, "Sejak menerima beasiswa BPDPKS pada tahun 2023, saya merasa lebih termotivasi untuk belajar dan mencapai prestasi akademik yang lebih tinggi, dengan harapan nantinya saya dapat berkontribusi dalam industri kelapa sawit dengan mengadakan riset-riset baru ataupun lanjutan”.

Ini menunjukkan bagaimana beasiswa BPDPKS telah meningkatkan motivasi belajar dan cita cita tinggi di kalangan mahasiswa untuk berkontribusi pada industri kelapa sawit nantinya.

Rafiq Hafiz, Mahasiswa Institut Teknologi Sawit Indonesia (ITSI), menambahkan dalam wawancara langsung, Senin (1/7/2024), “Beasiswa ini membuka kesempatan bagi saya untuk mendapatkan pendidikan berkualitas yang sebelumnya tidak mungkin saya raih karena keterbatasan finansial.”

Beasiswa itu telah memberikan akses pendidikan yang lebih baik dan memungkinkan mahasiswa untuk melanjutkan studi tanpa khawatir akan biaya.

Selain itu, beasiswa tersebut juga menawarkan berbagai benefit lainnya, seperti uang saku bulanan, uang tiket keberangkatan dan kepulangan, serta kesempatan magang yang berharga.

“Manfaat dari beasiswa ini memberikan akses kepada kami, anak-anak para petani dan karyawan kelapa sawit, untuk dapat berkuliah di kampus-kampus yang telah bekerja sama dengan BPDPKS salah satunya adalah kampus saya sendiri Institut Teknologi Sawit Indonesia (ITSI),” tambah Natal Lubis mahasiswa ITSI yang juga mendapatkan beasiswa, dalam wawancara langsung, Senin (1/7/2024).

Kelapa Sawit Menjadi Perkebunan Terbesar di Sumatra Utara

Kontribusi Melalui Riset

Dilansir bpdp.id.Senin (1/7/2024) disebutkan bahwa BPDPKS menyelenggarakan dan mendanai Program dan Lomba Riset Sawit Tingkat Mahasiswa sesuai dengan amanah peraturan perundangan.

Dengan dana riset yang disediakan oleh lembaga ini, mahasiswa memiliki kesempatan untuk menjalankan proyek-proyek inovatif yang dapat menghasilkan solusi-solusi baru untuk tantangan lingkungan dan teknis yang dihadapi oleh sektor kelapa sawit.

“BPDPKS memberikan dukungan yang berharga dalam melaksanakan riset ini. Mereka menyediakan pendanaan untuk kegiatan riset kami, serta memberikan akses ke sumber daya dan fasilitas yang diperlukan,” kata Muhammad Iqbal seorang Mahasiswa ITSI yang mendapatkan kesempatan pendanaan riset oleh BPDPKS pada Lomba Riset Tingkat Mahasiswa 2024. Pernyatan ini didapatkan dari wawancara langsung, Senin (1/7/2024).

Muhammad Iqbal menambahkan “Selain itu, kami juga mendapatkan bimbingan dan arahan dari para ahli industri yang bekerja sama dengan BPDPKS serta melakukan fieldtrip ke PT Kimia Tirta Utama (KTU) untuk mempelajari sistem drainase di areal gambut dan proses TBS dari proses dipanen hingga diangkut ke pabrik.”

Dengan demikian, keterlibatan BPDPKS tidak hanya memberikan dukungan finansial, tetapi juga pengalaman langsung yang berharga bagi mahasiswa dalam memahami industri kelapa sawit secara menyeluruh.

Dalam menghadapi tantangan lingkungan dan keberlanjutan industri, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) telah memainkan peran yang signifikan dalam mengarahkan industri sawit Indonesia menuju arah yang lebih hijau dan berkelanjutan.

Lebih dari sekadar mendukung industri, BPDPKS juga memberikan perhatian khusus pada pendidikan, Melalui program beasiswa dan dukungan pendanaan riset, BPDPKS telah memberikan kesempatan bagi ribuan mahasiswa untuk terlibat langsung dalam industri kelapa sawit, sambil meningkatkan motivasi belajar dan memberikan akses pendidikan yang berkualitas.

Dengan demikian, kolaborasi antara BPDPKS, lembaga pendidikan, dan mahasiswa telah menciptakan lingkungan yang mendukung inovasi dan pembangunan berkelanjutan dalam sektor kelapa sawit.

Harapannya, upaya ini akan terus didukung dan diimplementasikan oleh semua pihak, membawa dampak positif bagi lingkungan, masyarakat, dan masa depan industri kelapa sawit di Indonesia.

Sumber:

  • https://sawitindonesia.com/bpdpks-kelola-dana-rp1866-triliun-difokuskan-bagi-kesejahteraan-petani-dan-masyarakat/
  • https://www.bpdp.or.id/bpdpks-sosialisasikan-seleksi-lembaga-untuk-target-8000-peserta-beasiswa-dan-pelatihan-tahun-2024
  • https://lombariset.bpdp.or.id/

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

SR
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.