Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menjadi salah satu lembaga yang aktif mengembangkan produk riset obat tradisional. Sebagai upayanya, BRIN mengenalkan produk hasil risetnya kepada mitra industri obat, fitofarmaka, dan kosmetik.
Dimuat dari Indonesia.go.id, terdapat perusahaan industri obat seperti Usaha Kecil Obat Tradisional (UKOT). Usaha Mikro Obat Tradisional (UMOT) dan lain-lain yang telah memproduksi 17.000 obat bahan alam, 79 obat herbal terstandar, dan 22 jeni fitofarmaka.
Khasiat Inggir-Inggir yang Dipercaya Orang Batak untuk Sembuhkan Segala Penyakit
Kepala Pusat Riset Bahan Baku Obat dan Obat Tradisional (PRBBOOT) BRIN, Sofa Fajriah menyampaikan ada kategori bahan baku obat seperti Isolasi Senyawa Aktif dari Lampeni untuk anti kanker payudara dan obat herbal seperti STAMILIC.
“Selain itu produk tersebut juga sudah teruji secara in vivo dan secara empiris. Produk ini masih mencari mitra perusahaan,” tulisnya.
Nilai ekspor ratusan juta
Pada tahun 2023, Kementerian Perindustrian menyebut nilai ekspor untuk produk industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional mencapai peningkatan sebesar 8,78 persen dibanding tahun 2022 dengan nilai ekspor 543,7 Juta Dollar.
Di sisi lain, ceruk pasar obat bahan alam dunia pada tahun 2023 mencapai 200,95 miliar Dollar, dan diperkirakan akan terus meningkat. Oleh karenanya, pengembangan industri obat alam di Indonesia perlu terus ditingkatkan.
Mengenal 5 Tanaman Obat yang Banyak Diandalkan untuk Mencegah Penyakit Ginjal
Melihat dari data Bank Indonesia (BI), volume industri dalam Prompt Manufacturing Index-BI (PM-BI) pada industri kimia, farmasi, dan obat tradisional menunjukkan nilai optimis pada threshold di atas 50 persen.
Terlebih lagi, peluang tersebut didukung dengan penggunaan obat bahan alam, khususnya jamu yang telah menjadi suatu budaya di Indonesia. Pada 6 Desember 2023, jamu telah resmi masuk dalam Warisan Budaya Tak Benda dalam daftar UNESCO.
Enam produk yang dihasilkan
Peneliti Ahli Madya Pusat Riset Kimia BRIN, Egi Agustian menyebut sudah ada enam produk yang telah dihasilkan dari PR Kimia, di antaranya anti selulit yang dibuat dari extra pegagon dan jahe.
“Ekstrak pegagongan jahe berfungsi untuk mengatasi dan menyamarkan selulit dan stretchmark, mengurangi kekasaran kulit, menurunkan kedalaman kerut serta meningkatkan kelembaban,” jelasnya.
Egi juga menyebutkan produk anti aging (mencegah penuaan) dan ekstrak kulit manggis, pegagon, ketimun, dan tomat. Bahan-bahan tersebut mengandung antioksidan, vitamin C dan vitamin A yang bermanfaat mengurangi tanda penuaan dini.
Minyak Kayu Putih, Segudang Khasiat Ajaib dari Perkebunan hingga ke Botol
PT Sarana Jakarta Ventura (PT SJV) menyatakan akan mendukung pendanaan untuk investasi pada bidang kesehatan, khususnya pengobatan tradisional. Perusahaan ini tertarik pada produk STAMILIC yang bermanfaat untuk mengurangi hipertensi.
“Untuk itu, kami akan membantu mitra-mitra yang lain seperti manufaktur dan industri supaya produk-produk tadi bisa dikomersialisasikan secara lebih besar. Termasuk mengurus soal HAKI produk riset ini,” ujar Gio Novran.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News