wisata di dalam negeri cocok dilakukan saat rupiah melemah - News | Good News From Indonesia 2024

Wisata di Dalam Negeri, Cocok Dilakukan Saat Rupiah Melemah?

Wisata di Dalam Negeri, Cocok Dilakukan Saat Rupiah Melemah?
images info

Dalam beberapa bulan terakhir, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mengalami pelemahan. Fenomena ini dapat memberikan dampak terhadap berbagai sektor ekonomi.

Meski demikian, kondisi ini juga membuka peluang bagi masyarakat Indonesia untuk lebih mengeksplorasi destinasi wisata dalam negeri. Dengan rupiah yang melemah, berwisata di dalam negeri menjadi pilihan yang lebih bijak dan ekonomis.

Di sisi lain, pelemahan rupiah dapat menjadi stimulus bagi pertumbuhan sektor pariwisata domestik.

Pelemahan rupiah ini pun turut membuat biaya perjalanan ke luar negeri menjadi lebih mahal. Harga tiket pesawat, akomodasi, serta pengeluaran lainnya akan semakin meningkat ketika dikonversi ke dalam mata uang asing.

Indonesia Mengukuhkan Status Sebagai Negara Tujuan Wisata Ramah Muslim Terbaik Dunia

Cpcok dilakukan saat rupiah melemah?

Terkait hal ini, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengajak masyarakat untuk menjelajahi berbagai destinasi wisata lokal yang menakjubkan. Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf/Baparekraf, Nia Niscaya, menyampaikan ajakan ini dalam acara "The Weekly Brief with Sandi Uno" di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin (24/6/2024).

Selain itu, Kemenparekraf/Baparekraf juga berupaya memperkuat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melalui sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Salah satu caranya adalah dengan mendorong pergerakan wisatawan nusantara dan menunda perjalanan ke luar negeri

Langkah ini penting untuk mengurangi kebocoran devisa dan fokus pada peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara yang dapat menambah devisa negara.

“Wisnus ini penting, ibaratnya kantong kanan dan kantong kiri, terjadi pergerakan ekonomi antar kantong. Sementara, jika wisman itu ibaratnya kantong uang yang bertambah (devisa),” kata Nia sebagaimana dikutip dari keterangan resmi.

Hingga saat ini, ia menyebutkan bila wisatawan nusantara (wisnus) memiliki tingkat belanja yang cukup tinggi ketika berlibur. Sebagai contoh, 22,82 persen dari pengeluaran mereka dialokasikan untuk akomodasi, 17,69 persen untuk makanan dan minuman, 20,93 persen untuk angkutan, 9,33 persen untuk cendera mata, 8,24 persen untuk belanja, dan 7,28 persen untuk jasa hiburan.

Pelayaran Kapal Pinisi Bakal Jadi Daya Tarik Wisata Baru di IKN

Cegah kebocoran devisa

Sektor pariwisata adalah salah satu pilar utama perekonomian Indonesia, memberikan kontribusi signifikan terhadap devisa negara.

Lebih lanjut, Nia Niscaya menjelaskan bahwa ketika masyarakat memilih berlibur ke luar negeri, hal tersebut menyebabkan "kebocoran devisa." Dalam situasi ekonomi saat ini, Indonesia sangat membutuhkan devisa untuk stabilitas ekonomi. Salah satu cara untuk meningkatkan devisa adalah dengan menarik lebih banyak wisatawan mancanegara.

Kontribusi wisatawan, baik domestik (wisnus) maupun mancanegara (wisman), sangat penting bagi perekonomian. Wisatawan nusantara dapat mendorong pergerakan ekonomi lokal melalui pengeluaran mereka, sementara wisatawan mancanegara membawa devisa yang sangat dibutuhkan. Dengan kata lain, pergerakan wisatawan nusantara mendukung dinamika ekonomi lokal, sementara pergerakan wisatawan mancanegara meningkatkan cadangan devisa negara.

“Dengan meningkatkan wisata dalam negeri, kita tidak hanya membantu ekonomi lokal tetapi juga menjaga stabilitas ekonomi nasional di tengah tantangan nilai tukar,” kata Nia.

“Wisnus sudah mulai ada perubahan kalau dahulu menginap di rumah saudara karakteristiknya, sekarang tidak, mereka sudah menggunakan hotel. Selain itu, konsumsi makanan yang dahulu membawa bekal, kini mereka pergi ke resto atau tempat makan”, ujar Nia.

Dengan berwisata di dalam negeri, kita dapat menghindari fluktuasi nilai tukar yang merugikan. Biaya transportasi, akomodasi, dan makanan juga relatif lebih terjangkau.

Selain itu, berwisata di dalam negeri membantu meningkatkan perekonomian lokal. Sektor pariwisata melibatkan banyak pihak, termasuk pengusaha kecil dan menengah, sehingga dampaknya sangat besar untuk membantu perekonomian di Tanah Air.

Bali Sabet Penghargaan sebagai "The Best Island" Versi Majalah DestinAsian

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Muhammad Fazer Mileneo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Muhammad Fazer Mileneo.

MF
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.