Pebasket muda Indonesia Vanissa Renata Siregar (18) ikut dalam coaching clinic kepada pemuda-pemudi di tingkat dasar (grassroot level) olahraga basket dalam Jr. NBA Indonesia. Dia juga adalah alumni dari Jr. NBA Indonesia pada 2018 dan 2019.
Pebasket kelahiran 15 September 2005 ini mengaku bangga bisa berbagi ilmu kepada junior-juniornya. Dia berharap ilmu dan pengalamannya bisa memberi motivasi agar muncul bibit-bibit muda pebasket di Indonesia.
5 Pemain Basket Andalan Indonesia: Siap Ikuti Jejak Mereka?
“Senang bangga bisa menjadi salah satu alumni Jr NBA, soalnya opportunity yang di dapat dr Jr NBA itu banyak sih,” ucapnya.
Bahkan karena ikut serta dalam Jr NBA, Vanissa bisa berlatih basket di luar negeri seperti di China dan Amerika Serikat. Dia mengaku hal itu memberikan kesempatan untuknya menambah ilmu dan pengalaman di dunia basket.
“Jadi big opportunity yang aku dapat jadi bisa ketemu orang-orang baru tim meat dengan orang-orang baru. pelajaran dapat apalagi awal2 karir basket aku seperti ke sini,” jelasnya.
Berikan ilmu

Vanissa yang pernah mendapat MVS DBL All Star 2022 ini memberikan berbagai ilmu kepada puluhan anak-anak yang ikut coaching clinic. Dia memberikan ilmu sederhana seperti passing, dribel, hingga shooting.
“Edukasi yang diberikan basket basic, passing, dribel, shooting, one on one, defence. mereka juga diajarin untuk ngasi tahu isi hati mereka. cara mereka bosan, mereka bisa nulis di board itu bagusnya,” jelasnya.
Arki Wisnu dan Jamarr Johnson Akhirnya dapat Membela Tim Basket Indonesia
Pebasket yang dipanggil ke Timnas Indonesia untuk laga FIBA U-18 Women’s Asian Championship 2022 ini memberikan saran berharga untuk juniornya. Terutama bila mereka memang ingin menjadi seorang atlet.
“Jangan pernah stop capek bosan, karena saya pernah bosen, kalau bosen cari kegiatan lain dan balik lagi ke basket. jangan merasa dirinya kurang, kayak saya dulu juga di kalahin ini orang, berarti aku mesti Latihan lebih lagi bukan masalah bosen itu. kita harus melawan rasa bosan itu,” ucapnya.
Harapan untuk basket
Vanissa mengaku banyak tantangan yang dihadapi pebasket Indonesia. khususnya wanita. Dia menilai untuk level Asia Tenggara, Indonesia masih punya peluang. Tetapi sangat berat bila berkompetisi di level Asia hingga dunia.
“Tapi kalau bertarung di Asia itu masih kurang aku merasakan itu sendiri kayak Ausie, New Zealand, Jepang, China. Tapi kalau di Asia Tenggara masih bisa,” jelasnya.
Dua Bintang NBA Datang ke Indonesia, Berbagi Ilmu untuk Pebasket Junior Tanah Air
Selain itu, dirinya juga menyoroti tidak ada lagi ajang kompetisi untuk pebasket wanita Indonesia. Hal ini setelah Liga Basket Putri belum lagi diselenggarakan sejak tahun 2023. Padahal prestasi Timnas Indonesia putri begitu cemerlang.
“Harapannya non teknis lebih baik lagi. Organisasinya mungkin gak perlu ikut campur dari pelatih untuk pemilihan tim bisa di kurangi egonya, banyak pemain bagus gak kepilih karena orang dalem. Kita gak tahu kan di dalem nya,” pungkasnya.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News