legenda putri junjung buih putri raja dalam hikayat banjar - News | Good News From Indonesia 2024

Legenda Putri Junjung Buih: Putri Raja dalam Hikayat Banjar

Legenda Putri Junjung Buih: Putri Raja dalam Hikayat Banjar
images info

Di balik keindahan alam di tanah Kalimantan Selatan, terukir legenda putri ajaib bernama Putri Junjung Buih. Kisahnya yang penuh keajaiban dan kebijaksanaan telah diwariskan turun-temurun menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya dan sejarah Banjar. Yuk, simak informasi lengkap mengenai legenda Putri Junjung Buih berikut ini.

Baca Juga : Legenda Buaya Kuning Masyarakat Suku Banjar

Kisah Putri Junjung Buih

Mengutip laman Warisan Budaya Kementerian Pendidikan dan Budaya (Kemendikbud), kisah Puteri Junjung Buih berasal dari Kalimantan Selatan, saat itu terdapat sebuah kerajaan bernama Amuntai. Kerajaan ini dipimpin oleh dua saudara, Raja Patmaraga yang lebih tua, dikenal sebagai Raja Tua, dan adiknya Raja Sukmaraga, yang disebut Raja Muda. Keduanya belum memiliki anak, tetapi Raja Muda sangat ingin mempunyai anak kembar.

Setiap malam, Raja Muda dan permaisurinya berdoa kepada para dewa untuk diberi anak kembar. Doa mereka akhirnya dikabulkan. Raja Muda mendapat petunjuk untuk pergi bertapa di sebuah pulau dekat Banjarmasin. Selama bertapa, ia menerima wangsit untuk meminta istrinya makan bunga Kastuba. Setelah mengikuti petunjuk tersebut, beberapa bulan kemudian, permaisuri hamil dan melahirkan sepasang bayi kembar yang sangat tampan.

Mendengar kabar itu, Raja Tua juga ingin memiliki anak. Ia berdoa kepada para dewa dan dalam mimpinya, ia diperintahkan untuk bertapa di Candi Agung di luar kota Amuntai. Setelah selesai bertapa, dalam perjalanan pulang, ia menemukan seorang bayi perempuan terapung di sungai di atas buih. Bayi itu diberi nama Puteri Junjung Buih.

Raja Tua memerintahkan pengetua istana, Datuk Pujung, untuk mengambil bayi tersebut. Namun, bayi itu sudah bisa berbicara dan meminta beberapa syarat sebelum diangkat. Ia meminta ditenunkan selembar kain dan selimut dalam waktu setengah hari dan dijemput oleh empat puluh wanita cantik. Raja Tua kemudian mengadakan sayembara untuk memenuhi permintaan bayi tersebut. Sayembara ini dimenangkan oleh Ratu Kuripan, seorang wanita yang pandai menenun dan memiliki kekuatan gaib. Ia berhasil menyelesaikan tenunan dengan sangat indah dalam waktu singkat.

Sebagai penghargaan, Raja Tua mengangkat Ratu Kuripan menjadi pengasuh Puteri Junjung Buih. Ratu Kuripan kemudian memainkan peran penting dalam setiap keputusan yang menyangkut sang puteri.

Baca Juga : 3 Legenda Rakyat Populer yang Menemani Masa Kecil, Mana Cerita Favoritmu?

Pesan Moral Kisah Puteri Junjung Buih

Kisah Puteri Junjung Buih dari legenda Banjar mengandung beberapa pesan moral yang penting. Berikut adalah beberapa di antaranya:

1. Keberanian dan Keuletan dalam Menghadapi Tantangan

Raja Sukmaraga menunjukkan keberanian dan keuletan dengan bertapa dan mengikuti petunjuk dewa demi mendapatkan keturunan. Ini mengajarkan bahwa keberhasilan sering kali memerlukan usaha dan kesungguhan.

2. Keikhlasan dan Kerendahan Hati

Raja Tua yang mengikuti petunjuk dewa untuk bertapa di Candi Agung dan kemudian menemukan bayi Puteri Junjung Buih. Keikhlasan dalam mengikuti nasihat dewa menunjukkan pentingnya kerendahan hati dan kepatuhan pada petunjuk yang lebih tinggi.

3. Kebaikan dan Kepedulian

Raja Tua yang merawat Puteri Junjung Buih setelah menemukannya di sungai menunjukkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap sesama, meskipun sang puteri bukan anak kandungnya. Ini mengajarkan bahwa kebaikan hati dan kasih sayang tidak terbatas pada hubungan darah.

4. Kecerdasan dan Ketangkasan

Ratu Kuripan yang memenangkan sayembara dengan tenunan yang indah dan tepat waktu menunjukkan bahwa kecerdasan dan keterampilan dapat membawa seseorang mencapai keberhasilan dan dihormati oleh orang lain.

5. Menghargai dan Menghormati Wanita

Pengangkatan Ratu Kuripan sebagai pengasuh Puteri Junjung Buih serta peran penting wanita dalam cerita ini menunjukkan bahwa wanita memiliki posisi penting dan harus dihormati atas kontribusi mereka.

6. Kekuatan Doa dan Kepercayaan kepada Yang Maha Kuasa

Doa yang dilakukan oleh Raja Muda dan permaisurinya serta Raja Tua menunjukkan keyakinan bahwa doa dan kepercayaan kepada Yang Maha Kuasa dapat membawa berkah dan keajaiban dalam hidup.

7. Keajaiban dan Keunikan Kehidupan

Lahirnya Puteri Junjung Buih dari buih di sungai menggambarkan bahwa hidup penuh dengan keajaiban dan keunikan yang sering kali datang dari sumber yang tak terduga. Ini mengajarkan kita untuk selalu bersyukur dan menghargai keajaiban yang ada dalam kehidupan.

Sumber:
https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailCatat=1331

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AN
MP
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.