harga kopi global alami lonjakan harga akibat pergeseran pertanian durian di vietnam - News | Good News From Indonesia 2024

Harga Kopi Global Alami Lonjakan Harga Akibat Pergeseran Pertanian Durian di Vietnam

Harga Kopi Global Alami Lonjakan Harga Akibat Pergeseran Pertanian Durian di Vietnam
images info

Bulan lalu, harga kopi robusta di pasar global mencatat rekor tertinggi karena Vietnam, yang merupakan produsen terbesar kopi ini, menghadapi tantangan akibat kekeringan dan peralihan petani ke tanaman durian. Meskipun kopi varietas "Robusta" yang biasanya lebih terjangkau, situasi harga tetap melonjak.

Menurut laporan dari Organisasi Kopi Internasional (ICO), harga kopi jenis Robusta mencapai puncak tertinggi dalam 45 tahun terakhir, mengalami kenaikan grosir sebesar 17% hanya dalam bulan April.

Harga kontrak berjangka kopi Robusta di London bahkan melampaui US$4.500 per ton pada akhir April, mencetak rekor baru.

Banyak petani kopi beralih ke durian, yang sedang populer di Tiongkok. Ekspor durian Vietnam ke Tiongkok bahkan melonjak menjadi $2,3 miliar tahun lalu, meningkat lima kali lipat dari tahun sebelumnya, dan diperkirakan akan mencapai $3,5 miliar tahun ini.

Hal ini menyebabkan penurunan area pertanian kopi, yang pada akhirnya mengganggu pasokan kopi karena kesulitan menemukan lahan yang sesuai untuk budidaya kopi.

Vietnam juga mengalami kekurangan pasokan karena cuaca yang tidak mendukung akibat fenomena El Nino. Kondisi panas dan kurangnya air telah memperlambat pertumbuhan tanaman kopi, berdampak pada produksi secara keseluruhan.

Menurut data dari Organisasi Kopi Internasional, produksi kopi Vietnam diproyeksikan mencapai 29,2 juta kantong (60 kilogram per kantong) dari Oktober 2022 hingga September 2023, mengalami penurunan tahunan sebesar 9,8%.

Selain faktor cuaca dan produksi, kenaikan biaya transportasi dan bahan bakar juga memengaruhi harga kopi. Mengutip dari VnExpress, Perusahaan-perusahaan besar di Eropa dan Amerika mulai mengalihkan pembelian mereka dari biji Arabika mahal ke biji Robusta yang lebih terjangkau.

Permintaan yang meningkat di Asia Tenggara dan Tiongkok juga berkontribusi pada lonjakan harga kopi Robusta. Selama periode Oktober 2022 hingga September 2023, Asia-Pasifik mengonsumsi lebih dari 44,5 juta kantong biji kopi, lebih dari seperempat dari total konsumsi global.

Selama periode tersebut, penjualan kopi di wilayah Asia-Pasifik naik sebesar 12% dibandingkan empat tahun sebelumnya, sementara penjualan secara global hanya mengalami pertumbuhan sebesar 1%.

Kenaikan harga tersebut dipicu oleh perkiraan bahwa kendala dalam pasokan dan persediaan yang terbatas di Vietnam akan mengurangi volume ekspor dalam beberapa bulan ke depan.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Diandra Paramitha lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Diandra Paramitha.

DP
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.