AirAsia Cambodia, unit baru dari Grup AirAsia yang terkenal dengan harga terjangkau, telah memulai penerbangan dari Phnom Penh ke Siem Reap dan Sihanoukville. Setelah mendapatkan sertifikasi pada 30 April, maskapai ini langsung memulai operasi pada 2 Mei. Ini artinya, perjalanan di Kamboja lebih terjangkau dan dua tujuan baru tersambung ke jaringan AirAsia yang mencakup lebih dari 160 tujuan.
Di hari pertama pengoperasiannya, AirAsia Cambodia terbang dari Phnom Penh ke Siem Reap menggunakan Airbus A320 (XU-819). Penerbangan KT102 lepas landas pukul 07:40 dan tiba di Bandara Internasional Angkor Siem Reap (REP) pukul 08:30. Menurut AirAsia, penerbangan ini memiliki muatan hampir 100%.
Maskapai ini merupakan kemitraan antara grup AirAsia dengan 51% kepemilikan, dan perusahaan lokal Sivilai Asia yang menguasai 49% sisanya.
Saat diluncurkan, maskapai ini menyatakan akan mengumumkan jaringan internasional mereka pada kuartal ketiga tahun ini, bisa jadi melalui pusat-pusat AirAsia di Kuala Lumpur, Bangkok, dan Singapura.
Ch-aviation melaporkan bahwa maskapai ini hanya memiliki satu pesawat Airbus A320-200 tahun 2012 dengan registrasi UX-819 dan MSN 5109. Pesawat tersebut awalnya digunakan oleh LATAM Airlines Brasil dengan registrasi PR-MYS dari April 2012 hingga Agustus 2017. Kemudian, pesawat bergabung dengan AirAsia India sebagai VT-IXC dari Agustus 2017 hingga April 2022, sebelum akhirnya diregistrasi ulang ke AirAsia Cambodia sebagai XU-819.
Meski begitu, maskapai ini dikatakan akan segera mendapatkan pesawat kedua.
AirAsia Cambodia telah mulai menghubungkan Siem Reap dan Sihanoukville pada hari pertama operasinya, menawarkan tiga rute domestik di Kamboja. Pengunjung dapat terhubung dari Kuala Lumpur dan Bangkok langsung ke Angkor dan Sihanoukville melalui Phnom Penh. AirAsia Grup juga menawarkan 63 penerbangan internasional setiap minggu ke Kamboja, serta penerbangan harian antara Phnom Penh, Siem Reap, dan Sihanoukville.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News


