Kata-kata seperti "HUT" dan "Dirgahayu" sering digunakan dalam mengucapkan Selamat Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Namun jika merujuk pada pedoman umum ejaan Bahasa Indonesia masyarakat masih menggunakan cara penulisan atau pengucapan yang salah, yang mungkin dapat menimbulkan kesalahpahaman.
Lalu bagaimanakah penulisan dirgahayu yang benar dan sesuai dengan aturan Kemendikbud? dalam artikel berikut akan kita ulas detailnya, simak baik-baik ya!
Apa itu Dirgahayu
Menurut laman Balai Bahasa Jawa Tengah Kemdikbud, istilah "Dirgahayu" memiliki asal-usul dari bahasa Sansekerta "dirgahayuh" atau "dirgahayusa", yang berarti "berumur panjang".
Sejarah penggunaan kata "dirgahayu" mencakup aspek budaya dan tradisi yang kental dalam masyarakat Indonesia. Seperti "Dirgahayu Republik Indonesia" yang merujuk pada hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia.
Selain itu, kata ini juga sering diucapkan dalam berbagai upacara adat, acara resmi, dan peristiwa penting lainnya sebagai ungkapan harapan baik.
Kesalahan Penulisan Dirgahayu yang Sering Terjadi
Kesalahan penulisan "Dirgahayu" sering terjadi karena kurangnya pemahaman. Berikut adalah beberapa kesalahan umum yang sering terjadi:
Penambahan Angka Tahun
Menambahkan angka tahun setelah kata "Dirgahayu" Ini tidak tepat karena "Dirgahayu" sudah mencakup makna peringatan tanpa perlu menyebutkan tahun spesifik.
Contoh Kesalahan: Dirgahayu RI ke-76.
Penggunaan Kata "HUT"
Beberapa orang salah menggunakan kata "HUT" (Hari Ulang Tahun) sebelum atau setelah "Dirgahayu". Padahal, "HUT" merujuk pada ulang tahun individu atau organisasi, sedangkan "Dirgahayu" merujuk pada peringatan hari kemerdekaan suatu negara.
Contoh Kesalahan: HUT Dirgahayu RI ke-76.
Penggunaan Frasa "Kemerdekaan RI"
Beberapa orang cenderung menggunakan frasa "Kemerdekaan RI" sebagai pengganti "Dirgahayu", padahal kedua frasa tersebut memiliki makna yang berbeda. "Dirgahayu" lebih tepat digunakan dalam konteks peringatan hari kemerdekaan.
Contoh Kesalahan: Dirgahayu Kemerdekaan RI ke-76.
Penulisan Dirgahayu yang Benar menurut Kemendikbud
Penulisan peringatan HUT RI dan Dirgahayu RI yang benar harus mengikuti kaidah dan tata bahasa Indonesia yang sesuai.
Contoh penulisan yang benar untuk peringatan HUT RI adalah dengan menyertakan penggunaan kata angka peringatan setelah kata "HUT" dan sebelum nama negara.
Sebagai contoh, penulisan "HUT ke-78 RI" dianggap lebih benar daripada "HUT RI ke-78".
Penggunaan kata "ke-78" menunjukkan bahwa peringatan tersebut adalah ulang tahun ke-78 dari Republik Indonesia.
Contohnya berikut ini:
- Benar: HUT ke-78 RI
Salah: HUT RI ke-78 - Benar: HUT ke-78 Republik Indonesia
Salah: H.U.T.R.I ke-78 - Benar: Selamat HUT ke-78 RI
Salah: Selamat HUT RI ke-78 - Benar: Ulang Tahun ke-78 Republik Indonesia
Salah: Ulang Tahun Republik Indonesia ke-78 - Benar: Peringatan Hari Ulang Tahun ke-78 RI
Salah: Peringatan Hari Ulang Tahun RI ke-78
Penulisan yang benar untuk peringatan Dirgahayu RI adalah dengan menggunakan kata "Dirgahayu" tanpa menyertakan angka peringatan setelahnya. Contoh penulisan yang benar adalah "Dirgahayu RI".
Menggunakan kata "Dirgahayu" secara langsung merayakan kemerdekaan tanpa mengikatnya pada tahun spesifik.
Berikut adalah contoh penulisan yang benar untuk peringatan Dirgahayu RI:
- Benar: Dirgahayu RI
Salah: Dirgahayu RI ke-78 - Benar: Dirgahayu Republik Indonesia
Salah: Dirgahayu HUT RI - Benar: Dirgahayu Kemerdekaan RI
Salah: Dirgahayu Kemerdekaan RI ke-78
Demikian penjelasan tentang cara penulisan HUT RI yang benar agar tidak salah kaprah. Semoga bermanfaat.
Sumber:
https://esmpktulungagung.sch.id/ungkapan-hari-kemerdekaan-yang-benar-menurut-kemendikbud/
https://www.susanadevi.com/2018/08/bagaimanakah-penulisan-hut-ri-yang-benar.html
https://indonesiabaik.id/infografis/jangan-keliru-ucapan-dirgahayu
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News