kisah suku tobalo etnis berkulit belang yang hidup di kaki gunung sulawesi - News | Good News From Indonesia 2024

Kisah Suku Tobalo, Etnis Berkulit Belang yang Hidup di Kaki Gunung Sulawesi

Kisah Suku Tobalo, Etnis Berkulit Belang yang Hidup di Kaki Gunung Sulawesi
images info

Suku Tobalo adalah salah satu suku yang ada di Sulawesi Selatan. Suku ini dikenal memiliki keunikan dan menyimpan banyak cerita menarik. Berbeda dengan masyarakat umum, Suku Tobalo mempunyai kulit berwarna belang.

Dinukil dari Detik, suku yang berada di pedalaman Gunung Bulu Pao, Desa Bulo-Bulo, Kabupaten Barru ini jauh dari sifat modern. Tetapi suku ini bisa bertahan sejak ratusan tahun yang lalu.

Kisah Suku Batin Sembilan yang Hidup di Dalam Hutan Sejak Abad ke-7 Masehi

Berdasarkan data Departemen Sosial 1995, Suku Tobalo merupakan satu dari sembilan suku terasing di Sulsel. Hal itu tidak luput dari lokasi tempat tinggal mereka yang sulit dijangkau karena tempat terpencil.

Awal Suku Tobalo

Seperti ditulis dalam paragraf awal, Suku Tobalo memiliki ciri khas yakni tubuh belang yang ada di tubuh mereka. Nama Tobalo berasal dari kata “To” yang berarti orang, sedangkan “Balo” yang berarti belang.

Konon, hal ini berawal dari satu keluarga yang pernah mengusik sepasang kuda belang jantan dan betina yang hendak kawin. Karena itu, dewa geram hingga mengutuk satu keluarga itu menyerupai kuda berkulit belang.

Mengenal Suku Hongana Manyawa yang Menghadang Tambang Nikel Masuk ke Hutan

Karena malu, satu keluarga ini mengasingkan diri dari masyarakat. Mereka membangun koloni di pedalaman hingga membentuk sebuah komunitas bernama Suku Tobali. Hal ini sudah dilakukan sejak Kerajaan Bugis.

Hingga kini, Suku Tobalo masih mendiami daerah pedalaman di Desa Bulo-Bula Kabupaten Barru, Sulsel. Tetapi populasi mereka semakin berkurang karena keyakinan bahwa jumlah anggota keluarga tak boleh lebih dari 10.

Mata pencaharian

Masyarakat Tobalo bertahan hidup dengan cara menanam padi di sawah. Hasil panen tersebut biasanya dijual ke pasar dan sebagiannya lagi dikonsumsi sendiri. Selain bertani, sebagian masyarakat Tobalo juga memilih untuk berkebun.

Sistem religi yang dianut oleh Suku Tobalo adalah agama Islam. Saat bulan suci Ramadan, Suku Tobalo melaksanakan puasa dan zakat sesuai dengan syariat. Lalu saat hari Lebaran, Suku Tobalo juga ikut bergabung.

Baduy Mulai membuka diri??? " Cakrawala Pembuka Baduy" - Narman

Tetapi mereka juga masih menjaga ritual nenek moyang secara turun temurun. Salah sau ritual adalah Tari Sere Api. Tradisi ini dilakukan sebagai ungkapan rasa gembira atas melimpahnya hasil panen.

Masyarakat Tobalo memiliki hubungan kekeluargaan yang erat dan saling akrab satu sama lain. Mereka senantiasa menerapkan budaya gotong royong dan saling membantu antara keluarga yang satu dengan yang lain.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

RK
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.