legenda sanak pogalan sosok dibalik terciptanya air terjun sedudo di nganjuk - News | Good News From Indonesia 2024

Legenda Sanak Pogalan, Sosok di Balik Terciptanya Air Terjun Sedudo di Nganjuk

Legenda Sanak Pogalan, Sosok di Balik Terciptanya Air Terjun Sedudo di Nganjuk
images info

Kabupaten Nganjuk memiliki keindahan alam yang tidak hanya memesona, tetapi juga menyimpan cerita mistis yang menggetarkan hati, salah satunya adalah legendaSanak Pogalan. Cerita ini telah menjadi bagian dari warisan budaya turun-temurun dari generasi ke generasi yang mengisahkan tentang terciptanya Air Terjun Sedudo, destinasi wisata alam yang begitu terkenal di Nganjuk.

Sejarah Sanak Pogalan

Sanak Pogalan, atau biasa disebut Mbah Sanak Pogalan oleh masyarakat setempat, dipercayai sebagai tokoh kunci di balik keberadaan Air Terjun Sedudo. Konon, Sanak Pogalan adalah seorang anak berusia antara 8 hingga 12 tahun, serta lahir dan dibesarkan di desa Pogalan.

Dalam cerita masyarakat, Sanak Pogalan dianggap sebagai anak yang nakal karena kerap meminta barang kepada orang lain. Namun, sebenarnya Sanak Pogalan adalah anak yang loman atau dermawan dan suka menolong orang lain. Ia berusaha menolong orang dengan cara meminta barang kepada orang lain untuk diberikan kepada orang lain yang lebih membutuhkan.

5 Takjil Khas Nganjuk yang Wajib Dicoba saat Ramadan, Dijamin Menggugah Selera!

Sanak Pogalan selalu meminta barang kepada orang yang baru saja pulang dari pasar, baik itu pedagang maupun orang biasa. Namun, kebanyakan dari orang tersebut menolak untuk memberikan barang milik mereka. Mereka menganggap Sanak Pogalan meminta dengan bahasa yang kurang baik.

Alkisah, pada suatu hari, terdapat seorang perempuan yang baru saja pulang dari pasar dan berjalan melewati Sanak Pogalan. Sanak Pogalan pun menghentikan perempuan tersebut untuk dimintai barang.

“Mbokdhe, sing mbok gawa kuwi opo? Aku njaluk, yen aku mbok wenehi, engko tak sanak,” ucap Sanak Pogalan, yang jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia berarti, "Bu, apa yang kamu bawa itu? Aku minta, jika diberi maka akan aku jadikan saudara."

Sayangnya, perempuan itu tidak memberikan barangnya pada Sanak Pogalan. Namun anehnya, sesampainya di rumah, barang milik perempuan itu tetap berkurang meskipun tidak diberikan pada Sanak Pogalan. Barang itu justru berada di tangan Sanak Pogalan tanpa ia mengambilnya.

Perempuan tersebut kemudian menuduh Sanak Pogalan telah mencuri barangnya. Ia mengajak warga setempat untuk menghabisi Sanak Pogalan. Pemuda yang tidak tahu apapun itu dihajar hingga babak belur oleh warga.

Dengan hati yang kecewa, Sanak Pogalan meninggalkan desa Pogalan dan menuju Gunung Wilis untuk melakukan semedi. Dalam semedinya itu, ia berniat untuk merendam daerah Nganjuk dengan air. Dari doa Sanak Pogalan inilah, akhirnya muncul mata air yang besar dan dikenal dengan nama Air Terjun Sedudo.

Pesona Tari Tayub Nganjuk, Warisan Budaya Penuh Makna

Pesan Moral

Legenda Sanak Pogalan menyiratkan berbagai pesan moral yang berharga. Cerita ini mengajarkan kepada manusia tentang pentingnya kasih sayang sesama manusia, yaitu manusia harus suka berbagi dan menolong sesama.

Selain itu, kisah tersebut juga menekankan betapa pentingnya menjaga lingkungan. Ketika terjadi bencana alam seperti banjir, cerita Sanak Pogalan menjadi pengingat bahwa manusia harus bertanggung jawab menjaga alam, misalnya dengan tidak menebang hutan secara sembarang.

Dari sisi spiritual, cerita Sanak Pogalan juga mengajarkan manusia untuk selalu mengingat Tuhan sebagai Penciptanya, seperti halnya pemuda itu memilih untuk bertapa di Gunung Wilis ketika sakit hati.

Secara keseluruhan, legenda Sanak Pogalan mengingatkan kita tentang keharmonisan alam dan manusia, serta pentingnya menjaga dan menghormati lingkungan sekitar. Air Terjun Sedudo bukan hanya sekedar objek wisata alam yang indah, melainkan juga menjadi simbol keajaiban alam yang patut dijaga dan dilestarikan untuk generasi mendatang.

Rekomendasi Kuliner Khas Nganjuk yang Wajib Dicoba!

Sumber :

https://youtu.be/RitgYC2h9CM?si=TRI5NQwyi5xfEhpE

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AA
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.