Masjid Istiqlal kini sudah berusia 46 tahun. Masjid tersebut menyambut usia barunya dengan semangat untuk melayani umat secara maksimal.
Siapa tidak tahu Masjid Istiqlal? Bagi Indonesia, Masjid Istiqlal begitu istimewa dan menjadi kebanggaan nasional.
Sejak 1978, Masjid Istiqlal hadir di sebagai masjid nasional negeri ini. Semua bermula dari adanya usulan dari Menteri Agama pertama Indonesia Wahid Hasyim, dan Anwar Cokroaminoto agar Indonesia membangun masjid nasional. Kemudian pada 1961, usulan itu diwujudkan di mana Masjid Istiqlal akhirnya mulai dibangun di kawasan Jakarta Pusat, tepatnya di area yang dulunya adalah bekas lokasi Taman Wilhelmina dan Benteng Prins Frederik.
Masjid Istiqlal diresmikan disebagai masjid nasional pada 22 Februari 1978 dan kini baru saja merayakan hari jadinya yang ke-46.
Makna Arsitektur Masjid Istiqlal: Titik Temu Simbol Keagamaan dengan Kebangsaan
Semangat Melayani dan Memberdayakan Umat
Dalam memperingati hari jadi atau milad ke-46, Masjid Istiqlal mengusung tema "Bangga Melayani dan Memberdayakan Ummat". Seperti tahun-tahun sebelumnya, Badan Pengelola Masjid Istiqlal (BPMI) menggelar acara perayaan milad.
Acara perayaan milad Masjid Istiqlal ke-46 diselenggarakan secara sederhana. Acara perayaan tersebut di antaranya yakni lomba merawi atau meriwayatkan hadis, juga pemotongan tumpeng oleh Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama RI Prof. Dr. Phil. H. Kamaruddin Amin, MA.
"Memang diputuskan kegiatannya sederhana saja, dan kita fokus ke kegiatan menghadapi Bulan Ramadan," ujar Plt. Ketua Harian BPMI, Dr. Ismail Chawidu, kepada GNFI.
Kendati dirayakan secara sederhana, milad Masjid Istiqlal ke-46 ini tetap memiliki makna mendalam. Selaras dengan tema yang diusung, pihak BPMI punya misi untuk bisa melayani dan memberdayakan umat secara lebih maksimal di usia yang baru ini.
"Kita ingin memberikan pelayanan yang terbaik kepada jamaah," lanjut Ismail.
Saat ini, Masjid Istiqlal memiliki beragam bentuk pelayanan dan pemberdayaan kepada umat. Adapun pelayanan yang dimaksud di antaranya adalah mulai dari pelayanan peribadatan, fasilitas, hingga perzakatan.
Guna memberi pelayanan dan lebih memberdayakan umat secara maksimal, Masjid Istiqlal juga memiliki sejumlah program yang pelaksanannya menggandeng berbagai pihak. Untuk tahun ini misalnya, Masjid Istiqlal menjalankan program membangun rumah sakit bersama Badan Amil dan Zakat Nasional (Baznas), juga membangun fasilitas olahraga.
Dengan segala pelayanan dan programnya, Masjid istiqlal diharapkan bisa memberi manfaat bagi sejumlah orang, bahkan tidak hanya untuk umat Muslim, melainkan juga Non-muslim.
"Jadi, masjid berfungsinya tidak hanya untuk melaksanakan Peribadatan. Visi Masjid Istiqlal itu sudah mengarah kepada pmberdayaan umat, bahkan tidam hanya dengan umat Islam, kita juga ada kerja sama interfatih dengan beberapa agama," pungkas Ismail.
Inilah 3 Fakta Sejarah Pembangunan Masjid Termegah se-Asia Tenggara
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News