Warga Kebumen, Jawa Tengah memiliki tradisi unik dalam memperingati Isra Miraj. Masyarakat di sini membuat berkat raksasa sebagai bentuk rasa syukur bisa memperingati salah satu peristiwa besar dalam agama Islam.
Dinukil dari Medcom, berkat raksasa itu terdiri dari berbagai macam makanan, mulai dari buah-buahan, ingkung ayam, hingga hasil pertanian. Karena saking besarnya berkat-berkat tersebut sampai dibawa oleh dua hingga empat orang dengan cara dipanggul.
Cara-cara Unik Masyarakat Indonesia Rayakan Isra Mi'raj
Berkat-berkat raksasa yang dibuat warga ini nantinya akan disuguhkan kepada para tamu yang menghadiri pengajian pada peringatan Isra Miraj di desanya. Biasanya warga menghabiskan dana hingga jutaan rupiah untuk mengadakan kegiatan ini.
Narkun, salah satu warga Kalikemong mengaku menghabiskan Rp4-6 juta untuk membuat berkat raksasa. Berkat raksasa itu dirinya berikan khusus untuk kiai atau ulama yang diundang saat kegiatan.
“Saya niatkan shodaqoh, bukan bandulan. Kalau bandulan kan gantian, tahun depan saya yang dapat, tapi ini shodaqoh,” tandasnya.
Tradisi turun temurun
Muhrodin, tokoh masyarakat setempat mengutarakan berkat berukuran raksasa ini sudah sejak lama menjadi tradisi di wilayahnya, bahkan sejak ratusan tahun silam. Dia menegaskan tradisi ini bukan menjadi ajang pamer.
Dirinya menyebut tradisi berkat raksasa itu merupakan wujud rasa syukur masyarakat atas apa yang telah diberikan Sang Maha Kuasa. Hal ini juga diharapkan bisa menjalin rasa persatuan dan saling menghormati.
“Harapannya juga terjalin rasa persatuan dan saling menghormati antar sesama,” ungkapnya.
Ngaungan hizib dari ujung timur pulau lombok
Kendati cukup menguras kantong, tetap masyarakat setempat mengaku tetap senang membuat berkat raksasa. Bahkan sebagian masyarakat sangat bangga bisa memberikan suguhan berkat raksasa itu kepada tamu.
“Iya senang kalau nantinya bisa dibawa tamu atau kyai,” ungkap Kusno salah satu warga.
Mengikat tali silaturahmi
Deni Tofianto, warga Dukuh Kalikemong mengatakan tradisi berkat raksasa ini akan membuat desanya semakin meriah, apalagi banyak masyarakat yang datang dari luar desa. Biasanya mereka akan mengincar berkat raksasa itu.
Deni menyebut tradisi ini bisa mengikat rasa silaturahmi pasalnya warga akan gotong royong untuk membuatnya. Dikatakannya, satu kepala keluarga yang turut dalam peringatan Isra Miraj biasanya membuat 5 hingga 6 krendeng (bungkus berkat).
Tradisi Panjang Mulud, Perayaan Maulid Nabi Warisan dari Sultan Banten
Karena itu, dirinya berharap agar tradisi tersebut bisa terus lestari dan diturunkan hingga ke anak cucu kelak, dan membawa keberkahan bagi desa dan seluruh masyarakatnya. Terlebih pada momentum peringatan Isra Mi’raj.
“Harapannya tetap terjaga budaya di mana yang dari dulu sudah ada dilestarikan sampai sekarang sampai ke cucu. Jadi memang di sini itu kalau sudah tradisi harus dilestarikan jadi bagaimana caranya kita tetap sampai kapanpun bisa melaksanakan acara seperti ini,” katanya.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News