Galeri Nasional membuka pameran repatriasi untuk merayakan kembalinya benda seni jarahan Belanda dari Indonesia pada 28 November–10 Desember 2023. Pameran ini menjadi babak baru penguatan dialog kebudayaan dan pengetahuan antara Indonesia dan Belanda.
Dilansir dari Antara, Selasa (28/11), Kurator Pameran Repatriasi Bonnie Triyana menyampaikan bahwa pihaknya akan menyajikan pameran dengan cerita sejarah dan makna di balik artefak dan benda-benda seni tersebut.
Galeri Nasional juga akan menceritakan bagaimana perjalanan benda itu dari kawasan Nusantara dan berabad-abad ada di luar negeri. Sekitar 152 benda seni yang dipamerkan merupakan hasil repatriasi gelombang kedua yang datang pada 9 November 2023.
Melepas beban moral
Repatriasi yang dilakukan Belanda dinilai sebagai bentuk melepaskan beban moral dan etika setelah bertahun-tahun memamerkan barang-barang hasil jarahan dari Indonesia. Bahkan, untuk memperolehnya harus melalui proses pembunuhan.
“Di generasi ketiga, apalagi di kalangan museum Belanda, mereka merasa punya beban moral ketika memamerkan curian ini bertahun-tahun. Bahkan, di salah satu ruangan di museum di Belanda, ada salah satu koleksi Lombok yang diganti karena persoalan-persoalan etika secara publik,” kata Bonnie.
Untuk itu, repatriasi akan membuka ruang dialog dan memacu produksi pengetahuan agar masyarakat dapat memahami konteks sejarah dan budaya di masa lampau, serta mengambil makna sebagai pembelajaran bagi generasi mendatang.
4 dari 472 Benda Bersejarah Indonesia Dikembalikan Belanda
Membangun kerja sama
Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Hilmar Farid menggarisbawahi pentingnya aspek produksi pengetahuan dari artefak dan benda bersejarah yang kembali ke Tanah Air.
Menurutnya, proses repatriasi tidak hanya sekadar pemindahan benda secara fisik dari Belanda ke Indonesia. Hal ini juga menjadi upaya membangun kerja sama penelitian antara peneliti di kedua negara sekaligus kolaborasi perluasan wawasan budaya dan sejarah.
Pameran repatriasi dibuka pada pukul 10.00–20.00 WIB di Gedung A Galeri Nasional. Pengunjung wajib melakukan registrasi secara daring melalui laman gni.kemendikbud.go.id/kunjungi-kami. Waktu kunjungan dibagi dalam 10 sesi setiap hari dengan kapasitas maksimal 100 orang.
Belasan benda Seni Budaya Indonesia Mejeng di Markas Besar UNESCO
Referensi:
Antara. Pameran Repatriasi Babak Baru Dialog Kebudayaan Indonesia-Belanda. https://www.antaranews.com/berita/3843459/pameran-repatriasi-babak-baru-dialog-kebudayaan-indonesia-belanda
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News