Pemerintah Indonesia resmi meluncurkan dokumen Comprehensive Investment and Policy Plan (CIPP) 2023 untuk Kemitraan Transisi Energi Berkeadilan (Just Energy Transitions Partnership/JETP). Dokumen tersebut berisi perjanjian yang menggabungkan pembiayaan pemerintah dan swasta untuk mempercepat transisi energi di Indonesia.
Kesepakatan JETP terjalin antara Indonesia dengan sejumlah negara maju yang tergabung dalam International Partners Group (IPG). Kelompok itu dipimpin oleh Amerika Serikat dan Jepang dengan beranggotakan Denmark, Inggris, Italia, Jerman, Kanada, Norwegia, Prancis, serta Uni Eropa.
"Terima kasih kepada seluruh pihak, khususnya para negara sahabat, atas inisiasinya untuk membangun kemitraan global transisi energi berkeadilan," ujar Menteri ESDM RI Arifin Tasrif di Kantor Kementerian ESDM RI, Jakarta, pada Selasa (21/11/2023).
Awalnya, komitmen pendanaan yang disepakati dalam pernyataan bersama berjumlah 20 miliar dolar AS. Namun, kini angkanya bertambah menjadi 21,6 miliar dolar AS atau setara Rp333,5 triliun.
PLN Resmikan 21 Pembangkit Hidrogen, Terbanyak di Asia Tenggara
Dari total tersebut, 11,6 miliar dolar AS bersumber dari dana publik negara-negara IPG, sementara 10 miliar dolar AS akan berasal dari bank internasional yang bergabung dalam kelompok kerja Glasgow Financial Alliance for Net Zero (GFANZ).
CIPP merumuskan skenario dekarbonisasi, daftar proyek prioritas, dan mekanisme pembiayaan. Arifin menilai dokumen ini sebagai dasar perencanaan dan pengambilan kebijakan pemerintah di sektor ketenagalistrikan berbasis energi hijau. Dia bilang, JETP dioptimalkan sebagai salah satu jembatan Indonesia untuk mendorong transisi energi sesuai komitmen dalam target Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC).
Sejalan dengan itu, Kementerian ESDM telah mempersiapkan peta jalan net zero emission yang diharapkan dapat menjadi landasan transisi energi hingga 2060. Target JETP dianggap lebih ambisius dan lebih tinggi dari target yang tertuang dalam Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) serta Peta Jalan Net Zero Emission (NZE) sektor energi.
Arifin menerangkan, CIPP juga merumuskan target kondisional bersama emisi gas rumah kaca bagi sektor ketenagalistrikan on-grid sebesar 250 juta ton CO2 dengan porsi energi terbarukan 44 persen pada 2030. Selain itu, peta jalan JETP juga menetapkan pencapaian emisi nol bersih ketenagalistrikan pada 2050.
Indonesia-AS Teken Kerja Sama Energi dan Mineral Berkelanjutan
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News