Rumah Sakit (RS) Indonesia di Gaza kembali mendapat perhatian dunia karena ikut berada di garis terdepan penanganan rakyat Palestina. Dalam sebulan terakhir, bala tentara Israel beberapa kali melancarkan pengeboman di sekitar rumah sakit ini. Menurut laporan Aljazeera, RS Indonesia termasuk sasaran pembantaian di jalur Gaza utara.
Atef Al-Kahlot, Direktur RS, sempat terekam dalam video mengungkapkan kondisi terkini yang tragis dan sulit. Kerumunan korban luka-luka bertambah setiap menit. Penumpukan pasien di mana-mana. Mereka kekurangan obat-obatan dan perbekalan yang parah, bahan bakar juga hampir habis. Ribuan warga terpaksa pergi ke rumah sakit untuk menyelamatkan diri.
Sambil menangis, Atef meminta organisasi hak asasi manusia untuk menyelamatkan warga Palestina.
“Ini adalah air mata orang-orang yang tidak berdaya. Kami mengeluh kepada Tuhan, masyarakat Arab dan Israel. Bangsa Islam dan dunia yang tidak adil, tentang apa yang terjadi pada kita yang terluka dan sakit,” ucapnya dalam video yang disebarkan di Facebook RS Indonesia, Selasa (7/11/2023).
FIFA Izinkan Bendera Palestina Berkibar di Stadion
Dibangun dengan uang donasi masyarakat Indonesia
RS Indonesia terletak di Kegubernuran Gaza Utara. Persis di seberang Menara Sheikh Zayed, sebelah barat pintu masuk Tal Al-Zaatar, kota Beit Lahia, Palestina. Pembangunannya dimulai pada 2011 di atas tanah yang disumbangkan oleh pemerintah Gaza. Empat tahun kemudian, RS ini dibuka pada Minggu, 27 Desember 2015, dan diresmikan oleh Jusuf Kalla, Wakil Presiden Indonesia kala itu, pada 9 Januari 2016.
Biaya proyek RS ini mencapai 9 juta dolar AS dan didanai Komite Penyelamatan Darurat Medis (MER-C) yang didirikan oleh sekelompok mahasiswa kedokteran Universitas Indonesia. Pendanaan dikumpulkan dari donasi masyarakat Indonesia.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan Palestina, Aschraf alQidra, pernah berbicara kepada Reuters bahwa RS Indonesia berkontribusi besar terhadap situasi kesehatan di Gaza. Bank Dunia memperkirakan Gaza hanya memiliki rata-rata 1,3 tempat tidur rumah sakit untuk setiap 1.000 orang. Rasio tersebut hanya 5,4 di Uni Eropa. Selain itu, kekurangan obat-obatan, peralatan, dan staf, juga menjadi masalah kronis.
Al-Qidra menceritakan bahwa pasien yang sakit parah harus melakukan perjalanan ke negara tetangga untuk mendapatkan perawatan spesialis.
“Karena sebagian besar penyeberangan perbatasan Gaza ditutup, ratusan nyawa terancam,” katanya.
Kemudian, Manajer Operasi MER-C Rima Manzanaris, menyampaikan kepada Anadolu bahwa blokade terhadap Gaza menimbulkan kesulitan yang signifikan. Namun, proyek ini terus berkembang dengan cepat, bahkan di masa perang.
“Kami mencari donasi dengan menyampaikan proses pengembangan rumah sakit dari sekolah ke sekolah. Banyak mahasiswa yang berkontribusi meski hanya beberapa ribu rupiah,” ucap Rima.
Sepak Bola, Jalan Indonesia untuk Beri Dukungan kepada Palestina
Terdiri dari 3 lantai
RS Indonesia dibangun tepat di luar kamp pengungsi terbesar di kota Jabalia, empat kilometer dari utara Gaza. Sejak diresmikan, RS tersebut telah merawat lebih dari 250 pasien setiap hari. Dalam kondisi pelik saat ini, angkanya jauh lebih tinggi dan masif.
Gedung RS dibangun dengan 3 lantai yang dilengkapi fasilitas 110 tempat tidur. Rumah sakit ini menyediakan layanan klinik rawat jalan, bedah umum, departemen penyakit dalam, ortopedi, kardiologi, dan bedah vaskular.
RI Bakal Kirim Kapal Rumah Sakit TNI ke Palestina
Dikelola ratusan warga Palestina
Pada awal berdiri, Rumah Sakit Indonesia dikelola oleh sekitar 400 warga Palestina dan mendapat gaji dari Kementerian Kesehatan Gaza. Beberapa sukarelawan Indonesia juga bekerja di sana. Kamar-kamarnya diberi nama sesuai nama donatur dan 17.000 pulau di Indonesia.
Menurut situs resminya, MER-C bertujuan untuk memberikan bantuan medis kepada korban perang, bencana alam, dan kejadian luar biasa lainnya. Tanpa memandang agama, kebangsaan, atau golongan. Hingga saat ini, MER-C telah meluncurkan misi mereka di Indonesia, Afghanistan, Irak, Iran, Lebanon, Kashmir, Palestina, Filipina, Sudan dan Thailand. Anggota mereka terdiri dari sukarelawan yang tidak dibayar.
RI Desak PBB Hentikan Kekerasan di Gaza dan Selidiki Serangan Israel
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News