cucuran doa restu buat keluarga baru - News | Good News From Indonesia 2023

Cucuran Restu buat Keluarga Baru

Cucuran Restu buat Keluarga Baru
images info

#LombaArtikelPKN2023 #PekanKebudayaanNasional2023 #IndonesiaMelumbunguntukMelambung

Suria Mamansyah, 30 tahun, bersimpuh di pelaminan dengan menengadahkan kedua tangan di paha. Begitu pula pasangannya, Mardiana Safitri, 23 tahun, yang berada di sisi kirinya.

Seorang perwakilan keluarga kemudian mencucurkan air dari sebuah cupu, wadah yang menyerupai botol berbahan tembaga ke kedua telapak tangan Suria dan Mardiana. Kedua pengantin itu pun langsung mengusap, dan menangkupkan kedua tangan untuk membaui air, sembari bertakzim kepada pencucur.

Air yang dicucurkan ke kedua telapak tangan Suria dan Mardiana beraroma mawar. Karena itu, prosesi tersebut dikenal dengan cucur air mawar atau cucur mawar.

“Air untuk cucur mawar terbuat dari rendaman bunga mawar. Ada juga yang menggantinya dengan minyak bau [parfum nonalkohol],” kata Agus Rahman, Budayawan Melayu Kalimantan Barat (Kalbar) dalam kesempatan terpisah, Minggu 5 November 2023.

Cucur mawar dilakukan secara bergilir oleh perwakilan atau orang yang dituakan dalam keluarga besar kedua pengantin. Jumlah pencucur biasa dibatasi, yakni masing-masing lima, atau tujuh orang dari setiap keluarga besar.

“Jumlahnya [pencucur mawar] harus ganjil untuk setiap pihak keluarga [pengantin]. Umumnya, [masing-masing] tujuh orang,” ujar Agus Rahman, yang karib disapa Agus Muare.

Suria dengan Mardiana melangsungkan pernikahan pada 17 Mei lalu. Acaranya digelar di Desa Parit Bugis, Kecamatan Segedong, Kabupaten Mempawah, Kalbar. Cucur mawar menjadi rangkaian akhir dari prosesi pernikahan mereka.

Cucur mawar merupakan salah satu prosesi utama dalam tradisi pernikahan pada adat Melayu di Kalbar. Prosesi itu sebagai pertanda doa restu bagi kedua mempelai dalam membangun mahligai rumah tangga.

“Cucur mawar merupakan bentuk doa restu kepada kedua pengantin. Prosesi itu selalu dan harus ada dalam setiap tradisi pernikahan pada budaya Melayu di Kalbar,” kata AR Muzammil, pemerhati budaya Melayu Kalbar, Sabtu, 4 November 2023.

Pokok Telok menjadi salah satu pelengkap antaran pernikahan dalam tradisi Melayu di Kalimantan Barat
info gambar

Rangkaian prosesi

Cucur mawar digelar seusai akad nikah. Prosesinya serangkaian dengan tepung tawar. Setiap pencucur mawar langsung melanjutkan prosesinya dengan menepungtawari kedua pengantin.

Mereka memercik, atau menyapukan larutan tepung beras dengan seikat dedaunan ke kepala, pundak, lutut, dan tangan kedua mempelai. Lalu, menaburkan sejumput beras kuning beserta bertih dengan diringi sebait doa ataupun selawat.

“Cucur mawar dahulu, baru [dilanjutkan dengan] tepung tawar. Namun, keduanya itu sebenarnya paket lengkap [satu rangkaian prosesi],” ujar Agus.

Menurutnya, prosesi cucur mawar juga bermakna penyatuan dua pribadi. Pemaknaan itu tersirat dari bentangan kain di atas pangkuan kedua pengantin.

“Kain itu supaya keduanya tidak basah saat menjalani cucur mawar. Namun, kainnya tidak boleh terputus [harus satu kain] karena melambangkan penyatuan [pribadi] kedua pengantin,” kata Agus.

Prosesi cucur mawar diakhiri pembagian kapur sireh dan pokok telok. Kapur sireh ialah sajian berupa campuran daun sirih, kapur, tembakau, dan gambir untuk menyirih. Adapun pokok telok ialah rangkaian bunga imitasi yang berhiaskan telur ayam rebus pada tangkainya.

Sepaket kapur sireh dikemas dalam setiap wadah kecil untuk dibagikan kepada tetamu ataupun anggota keluarga yang masih lajang. Dengan harapan, mereka segera mendapat jodoh.

Sementara itu, pokok telok dibagikan kepada para pencucur mawar sebagai ucapan terima kasih dari kedua mempelai. Pokok telok juga melambangkan keberkahan dan kesuburan bagi pasangan pengantin.

“Kapur sireh dan pokok telok menjadi ‘barang wajib’ dalam tradisi pernikahan Melayu di Kalbar. Keduanya dibagikan setelah cucur mawar,” ujar Muzammil, yang juga Sekretaris Umum Majelis Adat Budaya Melayu Kalbar.

Pokok telok dan kapur sireh menjadi pelengkap barang antaran pernikahan. Pokok telok sering pula dibagikan kepada rombongan kesenian hadrah ataupun tanjidor yang mengiringi arak-arakan mempelai lelaki saat menuju kediaman perempuan.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AM
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.