Berkunjung ke museum merupakan salah satu pelestarian budaya daerah juga loh kawan. Museum menyimpan ratusan sejarah warisan budaya pada tiap daerahnya, dengan berkunjung ke museum kita dapat mengetahui warisan budaya apa saja yang ada di negara kita ini. Museum merupakan identitas budaya lokal. Zaman yang semakin berkembang ini membuat sarana dan prasarana museum semakin memadai yang artinya semakin berganti tahun museum akan sangat unik sarana dan prasarananya
Menurut kebudayaan.kemdikbud.go.id kementerian pendidikan, kebudayaan,riset,Dan teknologi telah menetapkan sebanyak 1728 warisan budaya takbenda (WBTb) Indonesia sejak tahun 2013 hingga 2022 yang terbagi ke dalam 5 domain. Warisan sebanyak itu tak mungkin kita lupakan begitu saja bukan?. Warisan budaya ada sejak dahulu kala sudah melekat erat dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagai generasi muda penerus bangsa, harusnya kita ikut bepartisipasi dalam pelestarian budaya daerah. Namun, bagaimana cara sederhana melestarikan kebudayaan di negara kita ini kawan?. Mulai dari yang terkecil hingga ke skala yang lebih besar itu banyak sekali yang dapat kita lakukan.
Bagi masyarakat Bangka mungkin sudah tak asing lagi dengan salah satu destinasi wisata yang satu ini. Salah satu museum yang terletak di Muntok, Bangka Barat, tempatnya di Bukit Menumbing ini menyimpan peninggalan pengasingan pada masa peperangan Belanda. Daerah penghasil timah ini menjadi incaran para penjajah. Selain timah yang menjadi incaran mereka, juga terdapat rempah sahang atau biasa disebut dengan lada.
Lokasi yang ditempati olehnya ini ialah Wisma Ranggam, yang mana awalnya adalah rumah peristirahatan bagi pegawai perusahaan Bangka Tien Winning dari Belanda hasil rancangan Y Lokalo pada 1827. Pada saat berada di Wisma Ranggam inilah dimulai lahirnya pembahasan isi perjanjian Roem-Royen yang mengatur perdamaian antara Indonesia dan Belanda. Dan di sini pula Bung Karno menyerahkan surat kuasa kepada Sri Sultan Hamengku Buwono IX tentang pengembalian pusat kekuasaan pemerintahan Republik Indonesia, dari Yogyakarta kembali ke Jakarta.
Tempat ini menjadi tempat dimana Belanda mengakui kedaulatan Republik Indonesia melalui perjanjian Roem-Royen.
Museum yang memiliki banyak keunikan, seperti peninggalan rumah pesanggrahan. Rumah pesanggrahan atau Wisma Ranggam adalah tempat tinggal Bung Karno, dan terdapat beberapa tokoh yang diasingkan bersamanya.
Biaya masuk 5000 per-orang, dan diberi waktu dalam kunjungan tersebut. Di dalam sana, terdapat mobil, dimana mobil tersebut merupakan fasilitas yang diberikan kepada Bung Karno pada masa pengasingan. Terdapat papan yang berisi jalan sejarah awal mula mengapa Soekarno dan para tokoh lain diasingkan dari Yogyakarta menuju Bangka Belitung.

Ada beberapa ruangan yang dijadikan sebagai kamar oleh Bung Karno, disana masih lengkap terdapat lemari pakaian, dan tempat tidur.

Penayangan film dokumenter dilakukan di salah satu ruangan yang cukup interaktif, ruangan tersebut sangat unik sama halnya dengan bioskop. Sesi penayangan film dokumenter ini dilakukan selama 30 menit.

Selama penayangan para pengunjung dilarang untuk memotret dan juga memvideo. Penayangan yang membawa para pengunjung benar-benar merasakan kembali perjuangan pahlawan bangsa.

Kita diperbolehkan naik ke atas, dan juga diberikan waktu selama pengunjungan berlangsung. Pemandangan lautan lepas membuat betah berada disana.
Disini juga terdapat kain cual yang dipajang. Kain cual merupakan salah satu warisan khas daerah muntok yang ada sejak abad ke-17. Kain tersebut dipajang disudut ruangan utama bersama dengan galeri sejarah, dan kerajinan lainnya.

Terletak ditengah pemukiman membuat tempat ini jarang dikunjungi. Mengunjungi museum merupakan salah satu bagian dari pelestarian budaya daerah, karena didalamnya menyimpan segudang sejarah. Kegiatan pengunjungan ini sangat sederhana dan ramah dikantong untuk dilakukan, tidak ada kata alasan lagi untuk tidak mengunjungi tempat bersejah ini ya kawan.
sumber: https://kurusetra.republika.co.id/sejarah/1582908058/Rumah-P...
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News