Earth Festival 2023 akan diselenggarakan pada 20–22 Oktober 2023 di Central Park Mall, Jakarta. Acara ini menjadi sarana untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pola hidup sehat sehingga dapat berkontribusi dalam melestarikan lingkungan serta budaya setempat.
Dalam The Weekly Brief with Sandi Uno, Senin (16/10), Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan tahun ini Earth Festival mengangkat tema Culture of Humanity: Honoring the Earth and Respecting All Beings.
Pemilihan tema tersebut menurutnya sejalan dengan upaya Kemenparekraf dalam mendorong pengembangan pariwisata berkualitas dan berkelanjutan di Indonesia, terutama melalui aspek manusia (people) dan Bumi atau alam (planet).
“Semoga Earth Festival dapat menjadi daya ungkit sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia. Sekaligus menjadi penggerak kepedulian dan kecintaan masyarakat terhadap bumi serta keberlangsungan lingkungan hidup,” ujar Sandiaga, dikutip dari laman kemenparekraf.go.id.
Tampilkan UMKM Ekonomi Hijau
Ketua Earth Festival, Vincent Tenggara, menjelaskan bahwa festival ini merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh International Loving Association (INLA) sejak 2017. Penyelenggaraan Earth Festival 2023 disebut telah mendapat dukungan penuh dari Kemenparekraf serta Kemendikbudristek.
Kecintaan terhadap lingkungan dalam Earth Festival salah satunya ditunjukkan dengan menyajikan produk-produk vegan (plant based) atau gaya hidup vegetarian. Untuk itu, INLA akan melibatkan 62 UMKM dengan mengangkat konsep UMKM Ekonomi Hijau yang mengharuskan mereka agar menerapkan prinsip go green.

Selain sajian produk UMKM, Earth Festival juga akan menampilkan art installation dengan nama “Eartharium” yang berfokus pada upaya peningkatan kesadaran masyarakat untuk mencintai alam dan lingkungan. Kemudian, akan ada talkshow menarik dari berbagai public figure.
Menerangi Masa Depan dengan Baterai Kendaraan Listrik Ramah Lingkungan
Siap Cetak Rekor MURI
Earth Festival 2023 juga berupaya mengoptimalkan potensi warisan kuliner dan cita rasa Indonesia ke dunia internasional, khususnya terkait healthy food, melalui demo dan kompetisi masak bersama Chef Willgoz atau William Gozali.
Selanjutnya yang menarik dari festival kali ini adalah adanya demo mengenai proses pemanfaatan limbah produk yang dapat dimanfaatkan atau didaur ulang menjadi sesuatu yang bermanfaat dan menarik. Misalnya, sampah basah menjadi ekoenzim atau kompos.
Acara tersebut juga akan menghadirkan flashmob dengan konsep keindahan alam Indonesia. Flashmob ini dikabarkan bakal diikuti oleh sekitar 700 orang sukarelawan sehingga nantinya akan dapat mencetak rekor MURI sebagai tarian alam terbesar yang pernah diadakan di Indonesia.
Mengungkap Pentingnya Blue Carbon dalam Pendidikan Lingkungan sebagai Tindakan Pelestarian
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News