Andre Tubecardo Doloksaribu atau yang biasa dipanggil dengan sebutan Andre merupakan mahasiswa ilmu politik dari Universitas Sumatera Utara. Walaupun berasal dari program studi Ilmu Politik, ia belum berpikiran untuk bergabung dalam partai politik atau ingin mendirikan partai untuk menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) seperti kebanyakan teman-teman seusianya yang juga mengambil bidang konsentrasi yang sama.
Menurutnya, selagi masih muda dan berada di bangku perkuliahan, pengabdian kepada masyarakat dan peduli permasalahan sosial adalah hal yang utama dalam membangun sumber daya manusia Indonesia agar lebih baik. Ia pun tidak pelit untuk berbagi ilmu kepada anak-anak di pinggiran sungai Starban, Medan Polonia. Ia beranggapan bahwa ilmu yang didapat haruslah bermanfaat bagi orang-orang yang membutuhkan.
Hal ini ditunjukkan dengan dibangunnya sebuah komunitas belajar yang diberi nama “Sikkola Rakyat” Indonesia dan diperuntukkan secara gratis bagi anak-anak usia sekolah dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang belum bisa membaca atau menulis dengan baik.
Baca juga: Indonesia Serahkan Bantuan 15.900 Paket Makanan untuk Korban Banjir Pakistan
Untuk menampung anak-anak yang ingin belajar, ia tidak ada pilihan lain selain memanfaatkan bekas kandang ayam milik warga untuk dijadikan tempat kegiatan belajar mengajar setiap hari pembelajaran tiba. Namun, setelah beberapa bulan ada warga yang secara sukarela membuka rumahnya untuk dijadikan rumah belajar.
Mayoritas anak-anak yang belajar pada komunitas belajar sikkola rakyat adalah anak-anak dari keluarga prasejahtera atau keluarga yang berada dibawah garis kemiskinan. Untuk itu, sikkola rakyat juga memberikan pendampingan pemberdayaan kepada anak-anak didiknya melalui beragam kegiatan prakarya seperti pemanfaatan daur ulang sampah.
“Kebanyakan anak-anak yang belajar disini merupakan anak-anak yang kurang mampu. Untuk makan sehari-hari saja mereka kesusahan. Jadi, selain memberikan pembelajaran dasar kepada mereka, kami juga mengajarkan kegiatan prakarya yang bisa membantu kreativitas mereka,” ujar Andre Doloksaribu saat ditemui di lokasi Sikkola Rakyat Indonesia.
Sementara itu, komunitas belajar yang berdiri pada tanggal 22 Juni 2020 ini sudah memiliki 50 volunteer dan 3 Rumah belajar anak serta 25 anak. Jumlah ini akan terus bertambah seiring dengan permintaan orang tua anak yang menginginkan anaknya belajar di Sikkola Rakyat Indonesia.
Adapun sistem kegiatan belajar mengajar (KBM) di sikkola rakyat terbagi berdasarkan sistem materi untuk memudahkan pemetaan anak-anak yang membutuhkan pengajaran menulis, menghitung, membaca atau pengajaran bahasa asing.
“Kelasnya berdasarkan sistem materi, dengan 3 kelas yaitu kelas membaca dan berhitung, kelas bahasa inggris dan terakhir matematika,” Ujar Andre sambil menunjukkan setiap kelas di Sikkola Rakyat Indonesia itu.
Hal ini dikarenakan pada kelas Sikkola Rakyat Indonesia terdiri dari beberapa jenjang mulai dari TK, SD dan SMP yang belum bisa membaca ataupun berhitung, sehingga pembagian kelas berdasarkan materi yang dapat dikuasai setiap anak” kata Andre dalam wawancara di lokasi komunitas belajar yang didirikannya itu.
Baca juga: Hebat! Guru Indonesia Terima Sertifikasi Google Terbanyak di Asia Pasifik
Lebih lanjut dikatakan Andre, dalam hal pendanaan mereka masih kesulitan karena keuangan yang terkumpul adalah hanya donasi dari kutipan iuran yang dilakukan setiap bulannya oleh para Volunteer. Sehingga mereka sangat membutuhkan dana untuk membeli peralatan tulis, papan tulis, buku dan berbagai kebutuhan untuk fotocopy buku pelajaran dan pemenuhan alat penunjang lainnya.
"Saat ini, kami membutuhkan bantuan dana sih, terutama untuk membantu membeli peralatan pembelajaran. Karena untuk pembelajaran kami masih menggunakan barang-barang seadanya." Ujar Andre menutup wawancara dengan Saturnusa Publisher.
Ke depannya, Andre berharap agar Sikkola Rakyat Indonesia semakin baik, dan ada kolaborasi dari berbagai pihak dalam membantu kegiatan yang baik ini. Tidak hanya untuk di daerah Starban ini saja. Namun, ia berharap Sikkola Rakyat Indonesia mampu melebarkan sayap untuk membantu anak-anak kurang mampu di seluruh Indonesia.
*Artikel ditulis Oleh Tim SaturNusa Publisher
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News