ironi bentang alam karst indonesia yang terluas di asia tenggara - News | Good News From Indonesia 2017

Ironi Bentang Alam Karst Indonesia Yang Terluas di Asia Tenggara

Ironi Bentang Alam Karst Indonesia Yang Terluas di Asia Tenggara
images info

Tulis berita baik Anda di sini..

ironi bentang alam karst indonesia yang terluas di asia tenggara - News | Good News From Indonesia 2017


Online~ Petani Kendeng kembali menyemen kaki di depan Istana Merdeka, sebagai bentuk protes pada aktivitas PT Semen Indonesia di tanah mereka, Pegunungan Kendeng Utara, Rembang, Jawa Tengah.


Kawasan yang dikenal sebagai pegunungan kapur itu sudah hampir Satu dekade ini menjadi lahan konflik Antara perusahaan pelat merah yang berambisi memproduksi semen, dengan warga setempat, yang mayoritas petani, berjuang hidup dengan alam Kendeng yang ada.


Pegunungan Kendeng Utara adalah salah satu bagian dari bentang alam karst di Indonesia. Kawasan karst menjadi penyumbang utama bahan baku pembuatan semen. Karenanya, industri semen selalu mengincar kawasan yang tampak gersang di permukaan tersebut.


Indonesia memiliki bentang alam karst terluas di Asia Tenggara, namun banyak konflik yang muncul karenanya. Menurut data Jaringan Advokasi Tambang (Jatam), walaupun memiliki bentang karst terluas, namun karst lindung Indonesia ternyata paling sedikit dari pada negara lainnya di ASEAN.


Sebenarnya, apa itu kawasan karst? Mengapa banyak pihak, tak hanya petani yang bersangkutan, tetapi juga para aktivis lingkungan, mempertahankan kawasan karst agar jauh dari tangan-tangan industri yang berencana mengeksploitasinya?


SelangkapnyaBerikan Infografis di bawah ini:

ironi bentang alam karst indonesia yang terluas di asia tenggara - News | Good News From Indonesia 2017

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

YS
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.