Timnas Indonesia menjalani dua laga FIFA Matchday menjelang Kualifikasi Piala Dunia Round 4 pada bulan Oktober nanti. Pada dua laga ini, pelatih Timnas Indonesia Patrick Kluivert mencoba beberapa strategi baru.
Seperti pada pertandingan melawan Lebanon, pelatih asal Belanda ini mengganti formasi menjadi empat bek sejajar. Formasi ini berbeda dengan kebiasaan Timnas Indonesia yang menggunakan tiga bek.
Selain itu, ada sosok Calvin Verdonk yang ditempatkan sebagai gelandang bertahan. Sementara Ricky Kambuaya diposisikan sebagai gelandang serang.
Pengamat sepak bola Haris Pardede atau Bung Harpa memuji dua perubahan itu. Baginya ini menujukan kekayaan strategi dari Timnas Indonesia.
“Sebenarnya ada dua hal cukup bagus di pertandingan ini keberanian untuk menaruh calvin verdonk jadi DMF. Memang dia pemain yang paling konsisten,” jelas Bung Harpa saat dihubungi Good News From Indonesia.
“Lalu ada Ricky Kambuaya yang jadi kartu as kita, dia ditebas tiga kali oleh pemain Lebanon. Menunjukkan dia sangat berbahaya,” ucapnya.
Gunakan strategi yang biasa
Walau begitu Bung Harpa masih mempertanyakan apakah strategi ini akan digunakan Timnas Indonesia saat menghadapi Irak dan Arab Saudi. Apalagi jadwal dua pertandingan itu yang begitu mepet.
Dirinya juga mempertanyakan mengapa ketika pertandingan persahabatan melawan Taiwan, Kluivert lebih memilih menggunakan pemain lapis ketiga. Baginya ini hanya membuang-buang waktu.
“Akan tetapi pertanyaan kritisnya. Apakah ini skema yang akan kita pakai lawan Irak,” paparnya.
“Bukannya ini sudah persiapan terakhir. Karena para pemain yang tidak bisa bermain bersama. Lalu saya juga pertanyakan mengapa saat lawan Taiwan itu pemain lapis tiga. Karena kita mau perang masa pemain cadangan yang dilatih. Karena kita tidak punya banyak waktu. Kecuali di klub,” tegas Bung Harpa.
Karena itu, Bung Harpa menilai lebih baik Patrick Kluivert menggunakan strategi yang selama ini ampuh yaitu counter attack. Baginya strategi ini telah teruji membawa Timnas Indonesia meraih kemenangan.
“Gunakan lah apa yang selama ini sudah jalan karena kita tidak ada waktu,” jelasnya.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News