Provinsi Bangka Belitung (Babel) akan punya smelter timah terbesar di Indonesia. Guna mewujudkan misi itu, Babel menggandeng investor dari China untuk berkolaborasi.
Gubernur Provinsi Bangka Belitung, Hidayat Arsani, telah bertemu dengan pemilik PT Tong Fang Mr. Xiao Nai Cheng dan Mr. Wang Yu Long. Seperti diketahui, PT Tong Fang adalah perusahaan besar asal Negeri Tirai Bambu yang berfokus pada hilirisasi timah.
Babel memang ingin menggenjot hilirisasi timah. Maklum saja, daerah tersebut memang dikenal dengan kekayaan sumber daya alamnya, khususnya timah, yang selama ini belum berimbang dengan kemajuan ekonomi masyarakatnya. Bertahun-tahun, timah mentah dijual secara masif tanpa diolah lebih lanjut, sehingga nilai jualnya tetap rendah.
"Inilah cita-cita saya, bahwa Bangka Belitung itu harus menjadi industri hilirisasi timah. Mr. Xiao datang ke Bangka Belitung akan membangun smelter terbesar di Indonesia," ujar Hidayat.
Pertemuan yang juga dihadiri Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman tersebut membahas rencana investasi ini, termasuk penunjukan Bangka Tengah sebagai lokasi proyek. Gubernur Hidayat menambahkan, proyek ini akan membuka lapangan kerja baru dengan 70 persen mengandalkan sumber daya manusia lokal.
"Karena belum ada smelter khusus kawat solder. Kita juga perlu bekerja sama dengan PT Timah untuk bahan bakunya. Total investasi diperkirakan bernilai 1,5 sampai dengan 2 triliun rupiah dengan kapasitas 300 ton per bulan," ungkapnya.
PT Tong Fang yang telah bergelut dalam hilirisasi sejak 1971 dan berekspansi ke berbagai negara seperti Thailand, Vietnam, Singapura, Turki, dan Meksiko ini diharapkan dapat memberikan dampak positif. Produk yang akan dihasilkan antara lain timah solder dan kawat timah.
Jika berjalan sesuai jadwal, smelter direncanakan beroperasi dalam waktu satu tahun. Mr. Xiao, melalui penerjemahnya, menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan pemerintah.
"Terima kasih atas dukungan dari pemerintah. Semoga kami bisa berinvestasi dengan bahagia dan happy,” ungkapnya. Ia berharap investasi PT Tong Fang ini berhasil dan bisa menyerap banyak tenaga kerja lokal.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
