Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meluncurkan terobosan baru untuk memperkuat ketahanan pangan nasional: kanal informasi berbasis Digital Agro-Weather Impact Services (BMKG-AWIS).
Inovasi ini dirancang untuk menerjemahkan data cuaca yang kompleks menjadi informasi praktis berbasis risiko, yang dapat langsung dimanfaatkan oleh petani dan pemangku kebijakan di sektor pertanian.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menjelaskan bahwa platform ini menandai transformasi signifikan dalam layanan BMKG.
“Platform ini adalah transformasi layanan BMKG dari sekadar penyedia data teknis menjadi informasi berbasis risiko yang aplikatif dan bisa digunakan untuk pengambilan keputusan di lapangan,” ujarnya, dikutip dari Antara.
Melalui BMKG-AWIS, pengguna dapat memantau peta spasial risiko cuaca, dashboard peringatan dini, serta prediksi cuaca resolusi tinggi yang terintegrasi dengan sistem logistik pangan.
Kanal ini menjadi jembatan vital antara informasi cuaca dan kebutuhan riil sektor pangan, memungkinkan petani memahami dampak cuaca ekstrem terhadap produksi.
Menghadapi tantangan perubahan iklim dan cuaca ekstrem yang kian meningkat, sistem yang adaptif dan interaktif seperti ini sangat dibutuhkan.
“Dengan layanan ini petani bisa mengantisipasi potensi gagal panen, sementara pemerintah dapat merencanakan mitigasi risiko distribusi pangan lebih dini,” pungkas Guswanto.
BMKG pun mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk berkolaborasi memanfaatkan inovasi ini guna memperkuat strategi adaptasi nasional.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News