Mochammad Ariyanto, PhD, dosen Departemen Teknik Mesin Universitas Diponegoro (Undip), menciptakan inovasi hybrid robot berbasis serangga atau cyborg insects untuk misi pencarian dan penyelamatan korban bencana.
Teknologi ini memungkinkan serangga sibernetik bermanuver di lingkungan kompleks, menjelajahi reruntuhan, hingga beroperasi di wilayah ekstrem seperti laut dan luar angkasa.
Penelitian ini dibiayai oleh Moonshot RND Jepang, salah satu pemberi pendanaan riset bergengsi. Hasilnya telah dipublikasikan di jurnal Soft Robotics, salah satu jurnal top dunia di bidang robotika lunak.
Ariyanto juga meraih Best Presentation Award dalam konferensi yang dihadiri ilmuwan dari MIT, University of Tokyo, dan TU Muenchen.
Saat menempuh program doktor di Osaka University, universitas peringkat ke-4 terbaik di Jepang, Ariyanto menghasilkan penelitian yang mengesankan. Meski ditawari menjadi dosen tetap di Osaka University, ia memilih kembali ke Indonesia untuk mengembangkan teknologi ini di Undip.
Menurutnya, serangga sibernetik dapat digunakan untuk inspeksi lokasi pascabencana yang berbahaya bagi manusia. Selain itu, teknologi ini bisa dikembangkan untuk eksplorasi laut, luar angkasa, dan bahkan akses ke situs warisan budaya yang sensitif.
Rektor Undip, Prof. Suharnomo, mengapresiasi pencapaian Ariyanto yang tidak hanya membawa prestasi, tetapi juga memperkuat kerja sama dengan Osaka University.
“Kami terus mendukung riset unggulan yang dapat menjawab tantangan global serta memberikan solusi nyata bagi bangsa,” ujarnya.
Dengan inovasinya, Mochammad Ariyanto membuktikan bahwa ilmuwan Indonesia mampu bersanding dengan peneliti dunia dan membawa manfaat besar bagi kemanusiaan.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
