Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, memastikan sistem NutriGrade segera hadir di Indonesia pada tahun ini. NutriGrade merupakan skema penilaian gizi pada produk makanan dan minuman kemasan yang ditampilkan dalam bentuk label di bagian depan kemasan.
Lewat sistem ini, konsumen dapat langsung melihat informasi gizi secara sederhana dan mudah dipahami tanpa harus membaca tabel panjang di belakang produk. Hal ini mengingat tingginya konsumsi gula masyarakat yang menjadi salah satu faktor risiko penyakit tidak menular, seperti diabetes, obesitas, dan hipertensi, khususnya pada anak-anak. Dengan adanya label NutriGrade, masyarakat diharapkan lebih bijak dalam memilih produk yang dikonsumsi sehari-hari.
Tujuan utama NutriGrade bukan sekadar memberi informasi, tetapi juga mendorong perubahan perilaku konsumsi dari masyarakat. Ketika konsumen bisa langsung membandingkan kualitas gizi antar-produk melalui label yang jelas, produsen pun akan terdorong menghadirkan produk dengan kandungan gula, garam, dan lemak yang lebih rendah.
Pada akhirnya, kebijakan ini diharapkan menjadi langkah strategis dalam menekan beban penyakit tidak menular di Indonesia dan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat secara menyeluruh. Jika berjalan sesuai target, NutriGrade akan menjadi terobosan baru dalam edukasi gizi publik sekaligus wujud nyata upaya pemerintah menciptakan masyarakat yang lebih sehat.
Saat ini, proses penerapan sistem penilaian gizi tersebut masih berada pada tahap sosialisasi kepada masyarakat maupun pihak industri. Langkah ini menjadi bagian penting sebelum aturan resmi diberlakukan, karena masukan dari publik akan menjadi dasar untuk menyempurnakan kebijakan. Dengan begitu, penerapan sistem bisa berjalan lebih efektif sekaligus diterima oleh semua pihak yang terlibat.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
