Sejak tahun 2013, Jawa Tengah terus memperlihatkan daya tarik yang kuat bagi para investor, dengan rata-rata pertumbuhan investasi mencapai 52,31% setiap tahunnya.
Pertumbuhan positif ini telah menghasilkan manfaat nyata bagi masyarakat setempat. Hingga semester I 2017, total 5.583 proyek investasi telah menyerap tenaga kerja sebanyak 541.520 orang. Dari jumlah tersebut, 537.748 merupakan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan 3.772 adalah Tenaga Kerja Asing (TKA).
Lapangan kerja yang paling banyak terserap berada di Kota Semarang, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Semarang, Kabupaten Karanganyar, dan Kabupaten Purbalingga.
Para investor asing (PMA) menunjukkan minat yang besar pada sektor listrik, gas, dan air; industri tekstil; industri kimia dasar, barang kimia, dan farmasi; serta transportasi, gudang, dan telekomunikasi. Sementara itu, investor domestik (PMDN) tertarik pada sektor listrik, gas, dan air; industri kimia dasar, barang kimia, dan farmasi; industri makanan; industri mineral non logam; dan konstruksi.
Aliran investasi asing paling banyak mengarah ke Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Jepara, Kabupaten Batang, Kota Semarang, dan Kabupaten Semarang. Di sisi lain, investasi dalam negeri paling banyak berkembang di Kabupaten Cilacap, Kabupaten Rembang, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Kudus, dan Kabupaten Banyumas.
Secara kumulatif, nilai investasi asing dari tahun 2013 hingga semester I 2017 didominasi oleh lima negara, yaitu Jepang (US$ 1,308,11 juta), British Virgin Islands (US$ 484,66 juta), Singapura (US$ 383,86 juta), Korea Selatan (US$ 287,67 Juta), dan Malaysia (US$ 280,09 Juta).
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News