Kementerian Perindustrian terus mendorong pengembangan industri makanan dan minuman (mamin) sebagai sektor andalan ekonomi Indonesia.
Didukung oleh sumber daya alam melimpah, kapasitas produksi yang kompetitif, dan permintaan domestik yang kuat, industri ini telah membuktikan diri sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi yang signifikan.
Pada triwulan II-2025, industri mamin tumbuh sebesar 6,15%, melampaui pertumbuhan ekonomi nasional yang sebesar 5,12%.
Sektor ini menyumbang 41% terhadap PDB industri pengolahan nonmigas, yang merupakan kontribusi tertinggi di antara semua subsektor manufaktur.
Kinerja ekspor juga tetap kuat, mencapai US$18,59 miliar pada Mei 2025, dengan surplus perdagangan sebesar US$13,14 miliar.
Baca juga Industri Gim Indonesia Makin Dilirik, Potensi Pasar Global Terbuka Lebar
Investasi di sektor ini juga meningkat pesat, dengan total realisasi investasi mencapai Rp53,17 triliun pada triwulan II-2025.
Pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan daya saing industri melalui berbagai insentif, seperti tax allowance bagi industri yang menggunakan bahan baku lokal seperti tepung sagu, serta super deduction tax untuk kegiatan riset dan pelatihan SDM.
Dengan lebih dari 100 perusahaan biskuit yang beroperasi dengan utilisasi 62% dan pangsa pasar global yang terus meningkat, industri mamin terus memainkan peran penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca juga Industri Permesinan Tumbuh Pesat, Jadi Penopang Transformasi Ekonomi Nasional
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
