Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan bahwa layanan pengaduan WhatsApp 'Lapor Pak Purbaya' telah menerima 15.933 laporan dari masyarakat.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 13.285 aduan masih dalam proses verifikasi, dengan mayoritas keluhan ditujukan kepada kinerja Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
Purbaya menyoroti dua jenis aduan utama. Pertama adalah mengenai perilaku oknum pegawai yang dinilai tidak mencerminkan integritas. Salah satu laporan yang dibacakannya menyebutkan sejumlah petugas yang kerap bergerombol di kedai kopi dengan seragam dinas sambil membicarakan urusan bisnis.
Menanggapi hal ini, Purbaya bersikap tegas. "Bilang, hari Senin depan, kalau ada yang ketemu begini lagi. Saya akan pecat," tegasnya.
Kedua, banyak aduan mengenai maraknya peredaran barang ilegal, seperti rokok tanpa cukai di Karimun, Kepulauan Riau. Masyarakat menilai pengawasan lebih sering menyasar warung kecil ketimbang distributor besar atau 'cukong'.
Purbaya telah membentuk tim khusus untuk menindaklanjuti laporan-laporan ini. "Mereka akan list. Mereka kan tahu ini orang-orang Bea Cukai, siapa sih cukong-cukongnya, cukongnya kita proses," paparnya.
Melalui kanal pengaduan ini, Menkeu berharap dapat mempercepat reformasi birokrasi dan mengubah budaya organisasi di lingkungan Kementerian Keuangan.
Layanan 'Lapor Pak Purbaya' sendiri dapat diakses masyarakat via WhatsApp di nomor 082240406600 untuk menyampaikan keluhan terkait pajak dan bea cukai.
Baca juga Pajak Digital: Kunci Kemandirian Fiskal di Era Ekonomi Digital
Baca juga Mengenal PMK 37 Tahun 2025: Aturan baru Pajak untuk Pedagang Online di Marketplace
https://www.youtube.com/watch?v=5xxhcEQ4Yp4&pp=ygUfZWtvbm9taSBnb29kbmV3cyBmcm9tIGluZG9uZXNpYQ%3D%3D
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News