Pemerintah Indonesia menargetkan kemandirian penuh pada sektor garam dalam tiga tahun ke depan. Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Zulkifli Hasan atau Zulhas, menegaskan bahwa Indonesia akan menghentikan seluruh impor garam pada akhir 2027.
Zulhas menyampaikan komitmen pemerintah ini di Jakarta, Selasa. “Akhir 2027 seluruh model garam, insya Allah kita sudah punya. Nggak perlu impor lagi,” ujarnya.
Saat ini, Indonesia masih mengimpor garam industri, meski untuk garam konsumsi nasional telah mampu dipenuhi dari dalam negeri.
Optimisme serupa disampaikan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono. Ia memaparkan bahwa pengurangan impor akan dilakukan secara bertahap mulai tahun 2025 dan 2026.
“Di bawah koordinasi Pak Menko (Zulhas), sudah diperintahkan oleh Bapak Presiden bahwa akhir 2027 soal swasembada garam sudah bisa dijalani seluruh jenis, sehingga tidak impor lagi,” jelas Trenggono.
Upaya swasembada ini ditopang oleh pembangunan Kawasan Sentra Industri Garam Nasional (K-SIGN) di Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, yang ditargetkan dapat memproduksi hingga lima juta ton garam.
Kawasan seluas 10.764 hektare yang ditetapkan melalui Kepmen KP No. 28 Tahun 2025 ini dipilih karena memiliki kualitas garam terbaik berdasarkan uji salinitas dan laboratorium.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
