Kesepakatan baru antara pemerintah Indonesia dan Apple Inc. menandai langkah penting dalam penguatan investasi teknologi di dalam negeri.
Dengan nilai investasi USD 160 juta (sekitar Rp2,62 triliun) dalam periode 2026–2028, Apple akan mengembangkan pusat penelitian dan inovasi tanpa kewajiban membangun pabrik di Indonesia.
Melalui skema Pengembangan Inovasi, Apple berkomitmen untuk mendorong riset dan pengembangan (R&D) dengan melibatkan perguruan tinggi dalam negeri. Meski nilai investasi ini lebih kecil dibandingkan dengan negara lain seperti Vietnam, pemerintah optimistis bahwa kehadiran Apple akan memberikan dampak ekonomi yang signifikan dan memperkuat rantai nilai industri teknologi di Indonesia.
Selain itu, Kementerian Perindustrian juga tengah memproses sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) 40 persen bagi produk Apple agar dapat memperoleh izin edar di Indonesia.
Keberlanjutan kerja sama ini juga mencakup perumusan roadmap manufaktur Apple hingga 2029, yang diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah industri dalam negeri.
Dengan langkah ini, Indonesia berupaya menjadi bagian dari ekosistem global industri teknologi, sekaligus mendorong inovasi dan penguatan kapasitas SDM di sektor digital.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
