Kartu Nusuk adalah identitas resmi digital yang wajib dipakai oleh seluruh jemaah haji selama menjalankan ibadah haji di Arab Saudi. Kartu ini berfungsi sebagai tiket digital untuk mengakses layanan haji, masuk Masjidil Haram, dan mendukung mobilisasi jemaah saat puncak ibadah haji.
Pertama kali diperkenalkan pada 2024, kartu ini sangat penting karena Kerajaan Arab Saudi akan menolak jemaah yang tidak memakai Nusuk saat akan beribadah. Bahkan, mereka yang mencoba masuk ke Kota Suci tanpa Nusuk akan dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan otoritas setempat.
Kartu Nusuk berisikan identitas jemaah, foto, nama, tempat dan tanggal lahir, nomor visa dan paspor, dan lokasi hotel. Selain itu, terdapat QR code yang bisa dipindai untuk memverifikasi jemaah secara digital.
Kementerian Agama RI menyebut, kartu Nusuk ini memiliki tiga fungsi, yaitu:
- Layanan syarikah (perusahaan penyedia layanan haji). Kartu Nusuk digunakan untuk memastikan seluruh jemaah mendapatkan layanan hotel, transportasi, dan akomodasi sesuai paket yang ditangani oleh masing-masing syarikah.
- Syarat masuk Masjidil Haram. Artinya, hanya mereka yang terdata dan tervalidasi saja yang dapat masuk ke area Suci.
- Pengelolaan pergerakan saat puncak haji, utamanya saat mobilisasi jemaah ke Arafah, Muzdalifah, dan Mina.
Kartu Nusuk dapat mempermudah jemaah dalam menjalankan ibadah haji, sehingga mereka dapat menjadi lebih tenang dan khusyu saat beribadah. Per 26 Mei 2025, sudah lebih dari 170 ribu jemaah Indonesia yang menerima kartu ini.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
