hadits tentang niat serta keutamaannya dalam islam - News | Good News From Indonesia 2025

Hadits tentang Niat serta Keutamaannya dalam Islam

Hadits tentang Niat serta Keutamaannya dalam Islam
images info

Dalam Islam, niat adalah hal yang paling penting sebelum melakukan sesuatu, terutama ibadah. Niat bahkan dikatakan sebagai pondasi dari semua perbuatan manusia, baik itu perbuatan baik maupun perbuatan buruk. Maka dari itu, Islam melihat semua perbuatan manusia dari niatnya.

Ada banyak sekali hadits yang menjelaskan tentang niat. Hadits tentang niat ini menjadi penting diketahui untuk memahami betapa Islam sangat mementingkan niat sebagai salah satu unsur yang menentukan tindakan manusia. Berikut ini adalah rangkuman haditsnya:

1. Hadits Semua Amalan Tergantung Niat

Hadits tentang niat pertama sudah sangat popular yaitu menjelaskan tentang semua perbuatan manusia adalah sangat tergantung pada niatnya. Maka dari itu, semua orang yang melakukan amal hanya akan mendapatkan ganjaran sesuai dengan niatnya.

“Dari Umar bin Khattab RA, beliau berkata bahwasannya ia mendengar Rasulullah SAW bersabda: Segala amal perbuatan tergantung niatnya, dan bagi setiap orang hanyalah akan mendapatkan apa yang ia niatkan.

Barangsiapa berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya itu menuju Allah dan Rasul-Nya.

2. Niat Lebih Utama daripada Amal

Hadits kedua ini menjelaskan tentang betapa niat itu sangat penting dan lebih utama ketimbang amal. Bahkan, hadits ini juga menjelaskan bahwa Allah mencatat amal orang yang berniat melaksanakan salat malam meskipun pada akhirnya, ia tidak melaksanakannya.

Artinya: “Niat seorang mukmin lebih utama dari pada amalnya.”

Kemudian, kembali dijelaskan dalam hadis dari Abu Hurairah, bahwa Nabi Muhammad bersabda:

Artinya: “Sesungguhnya Allah mencatat berbagai kejelekan dan kebaikan lalu Dia menjelaskannya. Barangsiapa yang bertekad untuk melakukan kebaikan lantas tidak bisa terlaksana, maka Allah catat baginya satu kebaikan yang sempurna. Jika ia bertekad lantas bisa ia penuhi dengan melakukannya, Allah mencatat baginya 10 kebaikan hingga 700 kali lipatnya sampai lipatan yang banyak.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadis tersebut juga didukung oleh hadis lainnya yang diriwayatkan oleh Aisyah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah bersabda,

“Tidaklah seseorang bertekad untuk bangun melaksanakan salat malam, tetapi ketiduran mengalahkannya, maka Allah tetap mencatat pahala salat malam untuknya dan tidurnya tadi dianggap sebagai sedekah untuknya.” (HR. An Nasai no. 1784, shahih menurut Syaikh Al Albani)

3. Ganjaran Didapatkan dari Niat

Selanjutnya hadits ini disabdakan oleh Rasulullah kepada seorang sahabat bernama Yazid. Hadits ini menjelaskan bahwa seseorang akan mendapatkan apa yang diniatkan.

Artinya: “Engkau dapati apa yang engkau niatkan wahai Yazid. Sedangkan, wahai Ma’an, engkau boleh mengambil apa yang engkau dapati.” (HR Bukhari)

4. Niat Jelek Masuk Neraka

Tidak semua niat bermuatan positif, ada juga manusia yang ingin mendapatkan sesuatu karena memiliki niat yang jelek. Maka dari itu, orang yang berniat melakukan sesuatu dengan tidak baik maka Allah akan memasukkannya ke dalam neraka.

Artinya: “Barangsiapa menuntut ilmu hanya ingin digelari ulama, untuk berdebat dengan orang bodoh, supaya dipandang manusia, Allah akan memasukkannya ke dalam neraka.” (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah)

5. Niat Baik Dicatat oleh Allah

Seseorang yang berniat melakukan kebaikan maka Allah akan mencatatnya sebagai amal baik dan orang tersebut akan mendapatkan pahala serta kedudukan yang tinggi di mata Allah. Berikut ini adalah haditsnya:

“Sesungguhnya Allah menulis kebaikan-kebaikan dan kesalahan-kesalahan kemudian menjelaskannya. Barangsiapa berniat melakukan kebaikan tetapi dia tidak (jadi) melakukannya, Allâh tetap menulisnya sebagai satu kebaikan sempurna di sisi-Nya.

Jika ia berniat berbuat kebaikan kemudian mengerjakannya, Allah menulisnya di sisi-Nya sebagai sepuluh kebaikan hingga 700 kali lipat sampai kelipatan yang banyak. Barangsiapa berniat berbuat buruk tetapi dia tidak jadi melakukannya, Allah menulisnya di sisi-Nya sebagai satu kebaikan yang sempurna.

Dan barangsiapa berniat berbuat kesalahan kemudian mengerjakannya, maka Allâh menuliskannya sebagai satu kesalahan.” (HR. al-Bukhâri dan Muslim)

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

MF
MS
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.