catur piwulang ajaran sunan drajat - News | Good News From Indonesia 2025

Catur Piwulang : 4 Ajaran Sunan Drajat yang Terkenal dan Maknanya

Catur Piwulang : 4 Ajaran Sunan Drajat yang Terkenal dan Maknanya
images info

Dibalik berkembangnya ajaran Islam di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa tidak lepas dari peran para walisongo, salah satunya, Sunan Drajat. Saat menyebarkan ajaran Islam di Pulau Jawa teknik yang digunakan berupa 4 macam ajaran dalam bahasa Jawa dikenal dengan sebutan Catur Piwulang.

Lebih jelasnya, pada artikel ini akan menjelaskan secara lengkap keempat dari masing-masing ajaran tersebut. Mari baca artikel ini sampai selesai, ya!

Siapa Sunan Drajat

Sunan Drajat merupakan salah satu putra dari Sunan Ampel, yang memiliki keturunan dari Kazakhstan (Tule) dan Uzbekistan (Samarkand), Asia Tenggara dari kakeknya yang bernama, Ibrahim Asmarakandi. Terlahir dengan nama Raden Qasim, panggilan Drajat didapatkan saat menikah dengan Putri Sunan Gunung Jati dan diambil dari daerah tempat tinggal di Cirebon, bernama Kadrajat, sehingga dipanggil Pangeran Kadrajat atau Drajat.

Dari garis keturunan ayahnya, ia merupakan saudara tiri dari Sunan Bonang, hanya saja berbeda ibu. Sunan Drajat dari kecil memang sudah diajarkan pendidikan tentang Agama Islam. Awal mula menyebarkan ajaran Islam, berawal dari saat ditugaskan untuk berdakwah di Paciran, Lamongan, Jawa Timur oleh ayahnya. Namun, ketika sedang dalam perjalanan kapal yang ditumpangi mengalami musibah, beliau saat itu hanya pasrah kepada Allah.

Setelah berhasil selamat, selanjutnya, Selanjutnya melakukan Riadhah dan uzlah ruhani di Ujung Pangkah selama tiga bulan yang membuatnya tidak makan dan tidak tidur. Selama berkegiatan dikenal sosok berjiwa sosial tinggi dan peduli terhadap nasib masyarakat miskin. Dari sinilah disimpulkan ajakan beliau menekankan rasa kebersamaan dan kepedulian.

Karena jasanya, beliau mendapat gelar Sunan Mayang Madu dari Sunan Demak pada tahun 1520, setelah Sunan mengembangkan dakwah Islam dan memimpin Dalem Duwur beserta keluarganya selama 36 tahun kemudian tutup usia pada tahun 1522 dan dimakamkan di Desa Drajad, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.

Pada ajarannya, Sunan Drajat mengajarkan tujuh prinsip dasar yang dikenal masyarakat dengan sebutan Pepali Pitu. Ketujuh ajaran tersebut merupakan upaya Sunan Drajat untuk menyebarkan ajaran Islam untuk membangun masyarakat.

Baca juga: Membaca Pesan Sunan Gunung jati: Ingsun Titip Tajug Lan Fakir Miskin

Apa itu catur piwulang yang diajarkan oleh sunan drajat?

Catur Piwulang berisikan 4 macam ajaran Sunan Drajat , berupa pesan atau nasihat saat berdakwah. Kata catur dalam bahasa Jawa berarti empat dan piwulang artinya memberi. Kata Piwulang tersebut diulang sebanyak empat kali sebagai penutup dari yang beliau dakwahkan.

Keempat ajaran tersebut memiliki makna yang berkaitan dengan berkehidupan dan bersosial, sopan santun yang seharusnya, dan saling mengingatkan antar sesama. Hal ini tentu sesuai atau relevan dengan keadaan sosial saat ini.

Isi Catur Piwulang dan Maknanya

Menehono teken marang wong kang wuto

Teken berarti tongkat dan wuto berartu buta. Kalau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, artinya memberikan tongkat kepada yang buta. Maksudnya, kewajiban untuk membimbing orang buta agar mempunyai tongkat (pengetahuan). Karena tidak memiliki pengetahuan, terkadang tidak dapat membedakan yang benar dengan yang salah.

Demikian saat berdakwah, kalau orang tersebut tidak mengetahui jangan menghakimi atau merendahkannya. Justru harus dilakukan dengan merangkul dan mengarah kepada kebaikan (jalan yang benar), serta tidak dengan kekerasaan.

Menehono mangan marang wong kang luwe

Mangan berarti makan sedangkan luwe artinya lama. Kalau digabung artinya memberi makan kepada orang yang lapar. Harus memperhatikan kesejahteraan masyarakat sekitar yang membutuhkan. Dalam dakwah tidak hanya sekadar menyampaikan seruan saja, namun terjun langsung dengan memberikan pemberdayaan (bisa berupa bantuan untuk kegiatan usaha masyarakat) dan mendukungnya.

Menehono busana marang wong kang kawudan

Busana berarti baju dan kawudan artinya telanjang. Menehono busana marang wong kang kawudan artinya adalah memberikan baju kepada orang miskin. Artinya, wajib mengajarkan akhlak sebagai bentuk pakaian fungsinya untuk menutupi akhlak generasi pelajar yang telanjang (rusak dan hina). Perannya sebagai etika yang wajib dilakukan oleh semua masyarakat. Karena kita hidup di negara yang multi-etnis.

Menehono payung marang wong kang kodanan

Harus terdapat rasa aman dari gangguan saat berdakwah. Gangguan tersebut dapat berasal dari internal maupun eksternal. Karena tujuan utama dari berdakwah menjauhkan dari yang hal yang tidak baik.

Keempat Catur Piwulang selaras dengan ajaran Islam yang damai, penuh kasih sayang, dan sifatnya merangkul, bukan dengan kekerasaan. Kalaupun yang terjadi saat ini yang terdapat unsur yang tidak baik, berarti tidak menerapkan 4 prinsip ini dalam berdakwah.

Demikian penjelasan tentang ajaran Sunan Drajat. Harus diakui bahwa ajaran Islam yang diterapkan saat ini, juga menggunakan prinsip Catur Piwulang. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan tentang para wali songo di Indonesia!

Baca juga: Gurihnya Bubur Suro, Takjil Khas Ramadan yang Sudah Eksis sejak Zaman Sunan Bonang

Referensi Artikel:

  • Subekti, S. (2023). NILAI-NILAI ISLAM WASATIAH DALAM FALSAFAH CATUR PIWULANG SUNAN DRAJAT SEBAGAI GERAKAN DAKWAH KULTURAL DAN UPAYA REVITALISASINYA. Mukammil : Jurnal Kajian Keislaman, 6(1), 36-50.
  • TaufiqulHakim, M.I., Lodra, I.N. (2024). PETUAH SUNAN DRAJAR CATUR PIWULANG SEBAGAI SUMBER IDE PENCIPTAAN SENI LUKIS. SAKALA Sakala Jurnal Seni Rupa Murni, 5(1), 125–137.
  • https://nakita.grid.id/read/023685552/catur-piwulang-empat-pengajaran-yang-diajarkan-oleh-sunan-drajat-dan-penjelasan-singkat-materi-agama-islam-kelas-x-kurikulum-merdeka?page=all.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AR
MS
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.