Bicara soal kesenian wayang kulit, dalangnya biasanya laki-laki. Kendati demikian, sebetulnya perempuan pun juga bisa menjadi dalang.
Dalang adalah seniman yang bertindak sebagaj emain utama dalam pertunjukan wayang. Sebagaimana dalang laki-laki, para dalang perempuan ini juga punya peran penting dalam melestarikan dan mengembangkan seni wayang kulit.
Inilah para dalang perempuan di kesenian wayang kulit Indonesia, siapa saja?
Nyi Dwi Puspita Ningrum
Nyi Dwi Puspita Ningrum adalah dalang perempuan asal Purworejo. Ia juga merupakan anak dari dalang kondang, Ki Priyo Widodo. Kecintaannya pada kesenian wayang kulit pun bermula dari sang ayah. Sejak kecil, Dwi Puspita Ningrum sering ikut sang ayah pentas dan akhirnya senang memainkan wayang.
Dwi Puspita Ningrum pernah tampil di depan Presiden Joko Widodo dan Iriana saat kunjungan kerja ke Purworejo. Kala itu, ia membawakan lakon berjudul "Gatotkaca Winisuda".
Rizki Rahma Nur Wahyuni
Rizki Rahma Nur Wahyuni merupakan dalang asal Bantul. Ia sudah mendalami tiga cerita utama wayang, yaitu Wahyu Purbo Sejati, Anoman Duto dan Wahyu Cakraningrat.
Sejak kecil, Rahma terbiasa mendengar suara gamelan dan wayang di rumahnya hingga kemudian ia mengikuti lomba dalang anak. Maklum saja, kakeknya adalah dalang yang dikenal dengan nama Ki Sigit Manggala Saputra.
Anisyah Padmanila Sari
Lahir di Solo dan tumbuh besar di Sleman, Anisyah mulai terjun ke dunia wayang setelah disarankan sang tante untuk kuliah di Pedalangan ISI Jogja. Bersama rekan dan dosennya, ia melakoni proses belajar pedalangan.
Anisyah juga kemudian mengetahui jika mbah putri dan mbah buyutnya adalah seorang dalang. Kini, ua mendirikan komunitas “Wayang Kebon” dan berkegiatan bermain wayang kontemporer yang terbuat dari tanaman liar dan bahan daur ulang. Tujuannya, untuk memperkenalkan wayang pada anak-anak dan masyarakat luas.
Nyi Sri Harti Kenik Asmorowati
Dalang perempuan dari Surakarta sekaligus Dosen Pedalangan ISI Surakarta. Nyi Sri Harti Kenik Asmorowati dikenal sebagai dalang perempuan bersuara besar. Bahkan, suaranya hampir menyamai dalang laki-laki, baik antawacana (dialog) maupun sabet yang trengginas.
Kini, Nyi Sri Harti Kenik Asmorowati memiliki tim wanita sendiri yaitu dari pengrawit, sinden dan dalang wanita.
Elisha Orcarus Allasso
Bisa dibilang, sosok Elisha Orcarus Allasso adalah dalang yang unik. Sebab, ia tidak berasal dari Jawa.
Elisha berasal dari daerah Lambelu, Sulawesi Tengah. Ibunya berdarah Minang dan Venezuela, sedangkan ayahnya berdarah Sulawesi dan Prancis.
Awalnya, Elisha mengawali karier sebagai sinden Ki Seno Nugroho. Kemampuannya pun diasah lewat kuliah di jurusan Pedalangan, ISI Yogyakarta.
Nyi Wulan Sri Panjang Mas
Nyi Wulan Sri Panjang Mas punya nama asli Sri Wulaningsih. Berasal Wonogiri, darah dalang mengalir dari sang ayah yang juga menggeluti profesi serupa.
Bersama ayahnya pula, Nyi Wulan berlatih mendalang. Ia pertama kali tampil saat kelas 5 SD di acara hajatan. Seperti beberapa dalang perempuan lain, ia juga belajar Seni Pedalangan di kampus, tepatnya di ISI Surakarta.