Titiek Puspa adalah salah satu seniman legendaris Indonesia. Sebagai penyanyi dan pencipta lagu, ia punya rekam jejak panjang di belantika musik Tanah Air.
Kiprah Titiek Puspa di dunia musik bermula pada 1954 saat ia memenangi kompetisi Bintang Radio RRI Semarang untuk kategori hiburan. Prestasi tersebut membawanya tampil sebagai penyanyi Orkes Simfoni Jakarta pimpinan Sjaiful Bahri.
Sepanjang kariernya, ada beberapa pencapaian gemilang yang pernah dicatatkannya, antara lain menjadi salah satu musisi yang pernah rekaman di Lokananta, perusahaan rekaman pertama di Indonesia, hingga tampil di Istana Negara atas permintaan Presiden Sukarno.
Titiek Puspa merilis album Si Hitam dan Pita berisi lagu-lagu karyanya sendiri. Di antara lagu-lagu ciptaannya, ada beberapa yang hits, seperti Pantang Mundur yang menjadi lagu nasional, juga Kupu-Kupu Malam, Apanya Dong, hingga Gang Kelinci dan Bing.
Pengakuan atas karya-karya Titiek Puspa tidak hanya datang dari dalam negeri, tetapi juga dunia internasional. Karyanya yang berjudul Cinta pernah dinyanyikan Broery Marantika dalam ajang World Popular Song Festival di Tokyo, Jepang. Kemudian lagu Horas Kasih meraih Bronze Prize dalam The World Song Festival di Los Angeles pada 1984.
Selain menjadi penyanyi, Titiek Puspa juga beberapa kali berkesempatan terjun ke dunia layar lebar. Beberapa film yang pernah dibintanginya antara lain "Minah Gadis Dusun" (1965), "Bawang Putih" (1974), dan "Inem Pelayan Sexy" (1976).
Titiek Puspa telah meninggal dunia. Ia mengembuskan napas terakhirnya pada 10 April 2025 dalam usia 87 tahun akibat pendarahan otak.