Kata "sontoloyo" dalam Bahasa Indonesia sering digunakan sebagai makian atau ungkapan negatif. Namun, tahukah Anda bahwa di daerah Jawa, kata "sontoloyo" sebenarnya memiliki arti yang sangat berbeda?
Di sana, sontoloyo merujuk pada seorang penggembala itik atau bebek. Asal-usul perubahan maknanya bermula saat para sontoloyo menggiring rombongan itik atau bebek melewati jalan-jalan desa. Kebiasaan ini sering kali menyebabkan gangguan bagi pengguna jalan lain karena bebek-bebek tersebut menyeberang jalan secara sembarangan yang menyulitkan orang lain.
Karena perilaku bebek yang cenderung sembarangan ini, kata "sontoloyo" kemudian digunakan untuk menggambarkan seseorang yang bertindak seenaknya sendiri, tanpa memikirkan dampak atau konsekuensi bagi orang lain. Oleh sebab itu, dalam percakapan sehari-hari, sontoloyo sering kali menjadi umpatan yang dilontarkan kepada orang-orang yang dinilai mengganggu atau merugikan orang lain dengan kelakuan mereka.