Inilah jenis-jenis kematian dalam masyarakat Batak Toba. Setiap kematian dibedakan berdasarkan kapan seseorang meninggal dunia.
Ternyata ada 11 jenis kematian yang dimaksud. Berikut jenis-jenis kematian dalam masyarakat Batak Toba:
1. Mate Di Bortian
Meninggal saat dalam kandungan. Dimakamkan tanpa peti mati dan upacara adat.
2. Mate Poso-poso
Meninggal saat masih bayi. Jenazah ditutup selembar ulos dari orang tuanya.
3. Mate Dakdanak
Meninggal saat masih anak-anak. Jenazah ditutupi ulos dari Tulang alias paman.
4. Mate Bulung
Meninggal saat remaja. Seperti Mate Dakdanak, jenazah yang mengalami Mate Bulung juga ditutupi ulos dari Tulang.
5. Mate Ponggol
Meninggal saat sudah dewasa tetapi belum menikah. Disebut juga sebagai kematian yang patah atau putus.
6. Mate Punu
Meninggal saat sudah menikah tetapi belum punya anak. Kematian ini dikhawatirkan karena dianggap tidak ada yang bisa meneruskan marga.
7. Mate Mangkar
Meninggal saat sudah menikah dan memiliki anak yang masih kecil. Ada upacara adatnya, namun tanpa musik.
8. Mate Hatungganeon
Meninggal saat memiliki anak yang sudah menikah, tetapi belum memiliki cucu. Kematian ini juga disertai upacara adat tanpa musik.
9. Mate Sari Matua
Meninggal saat sudah punya cucu, tetapi masih ada anaknya yang belum menikah. Kematian ini disertai upacara adat yang melibatkan unsur musik.
10. Mate Saur Matua
Meninggal saat seluruh anak sudah menikah dan berketurunan. Kematian ini dianggap sebagai yang paling ideal.
11. Saur Matua Mauli Bulung
Saur Matua Mauli Bulung juga dipandang sebagai kematian ideal. Sebab, orang yang meninggal seluruh anaknya telah menikah, juga memiliki cucu dan cicit.
Kematian ini disertai dengan upacara adat selama berhari-hari yang disertai musik.