jenis jenis kematian dalam masyarakat batak toba - News | Good News From Indonesia 2025

Jenis-jenis Kematian dalam Masyarakat Batak Toba

Jenis-jenis Kematian dalam Masyarakat Batak Toba
Jenis-jenis Kematian dalam Masyarakat Batak Toba
Jenis-jenis Kematian dalam Masyarakat Batak Toba
Jenis-jenis Kematian dalam Masyarakat Batak Toba
Jenis-jenis Kematian dalam Masyarakat Batak Toba
Jenis-jenis Kematian dalam Masyarakat Batak Toba
Jenis-jenis Kematian dalam Masyarakat Batak Toba
Jenis-jenis Kematian dalam Masyarakat Batak Toba

Inilah jenis-jenis kematian dalam masyarakat Batak Toba. Setiap kematian dibedakan berdasarkan kapan seseorang meninggal dunia.

Ternyata ada 11 jenis kematian yang dimaksud. Berikut jenis-jenis kematian dalam masyarakat Batak Toba:

1. Mate Di Bortian

Meninggal saat dalam kandungan. Dimakamkan tanpa peti mati dan upacara adat.

2. Mate Poso-poso

Meninggal saat masih bayi. Jenazah ditutup selembar ulos dari orang tuanya.

3. Mate Dakdanak

Meninggal saat masih anak-anak. Jenazah ditutupi ulos dari Tulang alias paman.

4. Mate Bulung

Meninggal saat remaja. Seperti Mate Dakdanak, jenazah yang mengalami Mate Bulung juga ditutupi ulos dari Tulang.

5. Mate Ponggol

Meninggal saat sudah dewasa tetapi belum menikah. Disebut juga sebagai kematian yang patah atau putus.

6. Mate Punu

Meninggal saat sudah menikah tetapi belum punya anak. Kematian ini dikhawatirkan karena dianggap tidak ada yang bisa meneruskan marga.

7. Mate Mangkar

Meninggal saat sudah menikah dan memiliki anak yang masih kecil. Ada upacara adatnya, namun tanpa musik.

8. Mate Hatungganeon

Meninggal saat memiliki anak yang sudah menikah, tetapi belum memiliki cucu. Kematian ini juga disertai upacara adat tanpa musik.

9. Mate Sari Matua

Meninggal saat sudah punya cucu, tetapi masih ada anaknya yang belum menikah. Kematian ini disertai upacara adat yang melibatkan unsur musik.

10. Mate Saur Matua

Meninggal saat seluruh anak sudah menikah dan berketurunan. Kematian ini dianggap sebagai yang paling ideal.

11. Saur Matua Mauli Bulung

Saur Matua Mauli Bulung juga dipandang sebagai kematian ideal. Sebab, orang yang meninggal seluruh anaknya telah menikah, juga memiliki cucu dan cicit.

Kematian ini disertai dengan upacara adat selama berhari-hari yang disertai musik. 

 

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.