Siapa tak tahu klepon? Kue satu ini berbentuk bulat kecil berwarna hijau dan bertabur parutan kelapa. Di dalamnya, terdapat cairan gula yang akan meleleh saat kue digigit.
Asal-usul klepon bermula pada abad ke-19. Dalam kitab sastra Serat Centhini antara tahun 1814-1823, tercantum informasi bahwa klepon menjadi hidangan dalam jamuan makan dan perayaan adat.
Nama makanan asal Pasuruan ini diambil dari Bahasa Jawa, tepatnya dari istilah "indung telur hewan" karena bentuknya yang bulat dan kecil.
Dari Pasuruan, Klepon kemudian mendunia. Pada 1950-an, imigran Pasuruan memperkenalkan klepon ke Belanda.
Klepon juga punya makna filosofis. Kue yang di Malaysia dan Singapura kerap disebut kue Melaka itu punya makna kesederhanaan hidup yang tergambar dari bahan dasarnya berupa tepung ketan, gula merah, dan kelapa. Bentuknya yang bulat juga melambangkan siklus kehidupan dengan titik awal dan akhirnya yang tak pasti.
