rekomendasi 4 gunung di jawa timur untuk pendakian tahun baru - News | Good News From Indonesia 2025

Rekomendasi 4 Gunung di Jawa Timur untuk Pendakian Tahun Baru

Rekomendasi 4 Gunung di Jawa Timur untuk Pendakian Tahun Baru
images info

Rekomendasi 4 Gunung di Jawa Timur untuk Pendakian Tahun Baru


Pergantian tahun kerap dirayakan dengan kembang api, teriakan hitung mundur, dan keramaian yang penuh warna. Namun, tidak semua orang cocok menyambut tahun baru dalam keriuhan. Bagi sebagian lainnya, tahun baru terasa lebih bermakna ketika dilewati dalam suasana hening dan dekat dengan alam.

Mendaki gunung saat malam tahun baru menjadi pilihan untuk merayakan awal yang baru dengan cara yang lebih reflektif.

Jawa Timur menawarkan banyak gunung dengan karakter yang beragam. Mulai dari yang ramah bagi pendaki pemula hingga kawasan yang menghadirkan pengalaman malam hari yang unik. 

Mendaki gunung saat malam tahun baru bukan hanya soal perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan batin untuk menutup satu bab dan membuka lembaran baru.

Gunung Panderman (2.045 mdpl)

Gunung Panderman yang berada di Kota Batu sering menjadi pilihan bagi pendaki yang ingin menikmati suasana malam tanpa jalur yang terlalu ekstrem. Jalurnya tergolong ramah, dengan waktu tempuh yang masih memungkinkan untuk mencapai area perkemahan sebelum malam benar-benar larut.

Dari beberapa titik, pendaki dapat menyaksikan pemandangan lampu Kota Batu dan Malang yang berkilauan di kejauhan.

Gunung Panderman
info gambar

Gunung Panderman | Wikimedia Commons: Christophorus Ardi Nugraha


Saat malam tahun baru tiba, suasana di Gunung Panderman terasa istimewa. Tidak ada suara terompet atau pesta besar, hanya angin malam dan cahaya kota yang seolah mengingatkan bahwa kehidupan tetap berjalan di bawah sana. Gunung ini cocok bagi mereka yang ingin merayakan tahun baru dengan sederhana, namun tetap berkesan.

Kawasan Gunung Bromo — Tengger (2.329 mdpl)

Bromo memiliki daya tarik yang berbeda dibanding gunung lain. Alih-alih mengejar puncak, banyak orang datang ke kawasan ini untuk merasakan atmosfer malam dan menyambut pagi pertama di tahun yang baru. Berkemah di sekitar lautan pasir atau menuju Penanjakan menjadi pilihan populer saat akhir tahun.

Kawasan Bromo - Tengger
info gambar

Kawasan Bromo - Tengger | Pexels: Shaohong Yuan


Malam di Bromo terkenal dingin dan sunyi, tetapi justru di situlah pesonanya. Ketika fajar mulai menyingsing, matahari terbit perlahan dari balik pegunungan dan menghadirkan pemandangan yang seolah menjadi simbol awal yang baru.

Bromo mengajarkan bahwa setiap pergantian selalu membawa harapan, meski diawali oleh gelap dan dingin.

Gunung Wilis (2.563 mdpl)

Bagi pendaki yang menginginkan suasana lebih tenang, Gunung Wilis menawarkan pengalaman yang berbeda. Gunung ini tidak seramai destinasi populer lainnya, sehingga cocok bagi mereka yang ingin menjauh dari keramaian saat malam tahun baru. Jalurnya bervariasi dan menantang di beberapa bagian, namun pemandangan alamnya sepadan dengan usaha yang dikeluarkan.

Mendaki Gunung Wilis
info gambar

Mendaki Gunung Wilis | Wikimedia Commons: Chrisvan Bahar Rizki


Malam di Gunung Wilis terasa lebih intim. Tidak banyak cahaya buatan, hanya langit gelap dan suara alam yang mendominasi. Dalam kesunyian itu, pendaki sering kali menemukan ruang untuk berpikir dan merenung. Merayakan tahun baru di Gunung Wilis bukan tentang selebrasi, melainkan tentang berdamai dengan diri sendiri.

Gunung Ijen (2.386 mdpl)

Gunung Ijen menawarkan pengalaman malam yang unik dan berbeda. Pendakian biasanya dimulai saat malam hari, terutama bagi mereka yang ingin menyaksikan fenomena blue fire. Langkah demi langkah di jalur Ijen terasa simbolis, seolah menapaki perjalanan baru di awal tahun.

Kawah Ijen
info gambar

Kawah Ijen | Wikimedia Commons: Ardhanragil


Ketika cahaya biru muncul di kegelapan, banyak pendaki terdiam, menyadari betapa alam menyimpan keindahan yang tidak selalu bisa dinikmati dengan tergesa-gesa. Saat pagi datang dan matahari terbit di atas kawah, momen tersebut menjadi penanda yang pas untuk memulai tahun dengan harapan dan kesadaran baru.

baca juga

Mendaki gunung saat malam tahun baru tentu membutuhkan persiapan ekstra, mulai dari perlengkapan, kondisi fisik, hingga perizinan. Namun lebih dari itu, pengalaman ini mengajarkan makna perayaan yang berbeda.

Tanpa pesta besar, tanpa hiruk-pikuk, hanya alam dan diri sendiri. Bahwa, tahun baru tidak selalu harus dirayakan dengan gegap gempita, tetapi bisa dimulai dengan ketenangan dan mawas diri.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

DM
KG
Tim Editorarrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.