cerita panji warisan dunia unesco diangkat jadi ujung tombak diplomasi - News | Good News From Indonesia 2025

Cerita Panji, Warisan Dunia UNESCO Diangkat Jadi Ujung Tombak Diplomasi Kebudayaan Indonesia

Cerita Panji, Warisan Dunia UNESCO Diangkat Jadi Ujung Tombak Diplomasi Kebudayaan Indonesia
images info

Cerita Panji, Warisan Dunia UNESCO Diangkat Jadi Ujung Tombak Diplomasi Kebudayaan Indonesia


Kementerian Kebudayaan bersama Perpustakaan Nasional akan menjadikan Cerita Panji sebagai bagian diplomasi kebudayaan Indonesia. Hal ini juga memperingati Cerita Panji yang ditetapkan sebagai Memory of the World ke-8 oleh UNESCO pada 31 Oktober 2017.

Cerita Panji adalah kumpulan kisah rakyat dari Jawa yang berpusat pada kisah percintaan dan kepahlawanan antara Raden Panji Inu Kertapati dari Kerajaan Jenggala dan Dewi Sekartaji (atau Galuh Candrakirana) dari Kerajaan Kediri.

Cerita ini begitu populer di masa Majapahit, dan menyebar luas di seluruh Nusantara serta Asia Tenggara. Karena itu, Cerita Panji dinilai cocok sebagai alat diplomasi kebudayaan Indonesia.

"Cerita Panji ini bisa menjadi alat kita untuk melakukan diplomasi yang cukup kuat. Tadi misalnya sebarannya (cerita) sampai Asia Tenggara. Ini penting supaya kita sebagai sebuah bangsa merasa percaya diri," ujar Direktur Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi Kemenbud Restu Gunawan saat ditemui di Perpustakaan Nasional, Jakarta, Selasa.

Dia mengungkapkan bahwa penyebaran kisah Panji mampu memperkuat posisi Indonesia dalam memengaruhi kebudayaan dunia melalui karya sastra, termasuk manuskrip lontar. Apalagi Cerita Panji adalah karya anak bangsa yang bisa terkenal hingga mancanegara, seperti ke Malaysia, Brunei Darussalam, Laos, Kamboja dan Thailand.

"Bahkan di sana masih hidup (ceritanya) sampai hari ini," kata Restu.

Cerminan peradaban bangsa

Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi Perpustakaan Nasional Suharyanto mengemukakan bahwa seminar sastra dan budaya Panji yang bertajuk "Sepanjang Masa" dilaksanakan untuk meneguhkan kembali jati diri bangsa yang kokoh dan berdaulat berkat warisan sastra yang luhur.

Baginya Cerita Panji tidak hanya sekadar legenda, tetapi cerminan peradaban yang lahir dari Jawa kemudian menyebar ke berbagai wilayah di Indonesia seperti Bali, Lombok, Kalimantan hingga Semenanjung Melayu dengan narasi cinta, perjalanan dan pencarian jati diri yang sarat akan simbolisme dan nilai moral.

"Melalui pameran dan diskusi hari ini, kita diajak menelusuri bagaimana kisah Panji tidak hanya menjadi warisan sastra, tapi, juga menjadi wahana pembentukan identitas budaya sekaligus bukti keterhubungan intelektual dan artistik antara berbagai tradisi lokal Nusantara," kata Suharyanto.

Karena itu, dia mengajak masyarakat untuk kembali membaca kembali kisah-kisah Panji yang bukan sekedar sebagai artefak masa silam melainkan sebagai artefak hidup yang terus menginspirasi.

Cerita Panji perlu dilestarikan

Kepala Subdirektorat Pelestarian Sejarah, Agus Hermanto, menilai bahwa kisah Panji mengandung kekayaan budaya yang patut dilestarikan. Karena itu, dia mendukung penuh kegiatan pameran dan diskusi Sastra dan Budaya Panji Sepanjang Masa di Perpustakaan Nasional RI.

"Diskusi ini dihadirkan untuk meningkatkan kesadaran kolektif tentang nilai-nilai dan kekayaan sejarah dalam kisah Panji. Adapun hal lainnya untuk mendorong kajian-kajian baru di dalam naskah kisah Panji," katanya.

Ia menjelaskan, diskusi ini menitikberatkan pada metodologi penelitian yang digunakan dalam kajian naskah Panji. Melalui diskusi ini, diharapkan muncul pemahaman mendalam tentang nilai budaya, struktur cerita, dan relevansi kisah Panji kini.

Dirinya berharap forum ini tidak hanya menjadi wadah diskusi namun menjadi tolak ukur dalam mewariskan budaya kisah Panji. Melalui kolaborasi peneliti, budayawan, dan generasi muda diharapkan menjaga nilai luhur kisah Panji agar tetap hidup dan relevan.

"Kami berharap forum ini bukan hanya menjadi sekedar diskusi. Tapi juga menjadi tolak ukur kuat dalam melestarikan warisan budaya kita," ujar, penuh harap. 

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

RK
Tim Editorarrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.