Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon menerima usulan sejumlah tokoh yang akan mendapatkan gelar pahlawan nasional dari Kementerian Sosial (Kemensos). Daftar nama tersebut akan disampaikan kepada Presiden Prabowo Subianto sebelum peringatan Hari Pahlawan, 10 November mendatang.
Pada pertemuan di Gedung E Kementerian Kebudayaan, Senayan, Fadli menjelaskan pengusulan penerima gelar pahlawan nasional melalui proses panjang dengan seleksi ketat serta kajian mendalam hingga seluruh nama dinilai layak.
"Nanti dari kami yang akan merekomendasikan, tetapi ujungnya tergantung juga pada hak prerogatif dari Presiden," ujar Fadli.
Fadli mengungkapkan proses proses penentuan ini memang berasal dari usulan, lalu melalui proses sidang oleh Tim Dewan Gelar sebelum diserahkan kepada Prabowo. Dia menyebutkan 40 nama yang diserahkan sudah memenuhi syarat. Namun, keputusan tetap berada di tangan Kepala Negara.
"Biasa Presiden memilih dalam jumlah yang terbatas. Kalau kelayakan, semuanya sudah layak, tetapi keterbatasan itu diserahkan nanti kepada Presiden atas rekomendasi dari Dewan Gelar," tutur dia. Fadli mengatakan, tidak ada tenggat waktu dalam proses pencalonan ini.
Bisa selesai tepat pada hari pahlawan
Fadli yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan (GTK) RI mengatakan pemberian gelar pahlawan nasional merupakan bentuk penghormatan kepada tokoh yang berjasa bagi bangsa. Ia menegaskan, proses penetapan nama penerima gelar akan diselesaikan sebelum peringatan Hari Pahlawan pada 10 November.
"Tergantung nanti karena satu per satu nama akan kami bahas, 40-40-nya akan kita bahas sambil berjalan. Biasanya, penentuannya itu menjelang Hari Pahlawan, hari pahlawan tanggal 10 November," beber dia.
Dirinya menambahkan bahwa proses pengkajian gelar kehormatan dilakukan melalui kerja sama antara pemerintah daerah dan pusat, serta melibatkan para ahli dari berbagai bidang sebelum hasilnya diserahkan kepada Presiden Prabowo Subianto.
"Proses ini melalui kajian dari kabupaten, kota, kemudian provinsi. Diskusinya juga melibatkan para ahli, melalui seminar, buku. Akhirnya setelah melalui Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Tingkat Pusat atau TP2GP, mereka yang diusulkan ini dianggap sudah memenuhi syarat," terangnya.
Dari Soeharto hingga Marsinah
Diketahui, Mensos Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyerahkan usulan 40 nama tokoh untuk mendapatkan gelar pahlawan nasional, termasuk tokoh buruh Marsinah, Presiden ke-2 RI Soeharto, hingga Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Kendati demikian, Gus Ipul tidak merincikan daftar nama-nama usulan Pahlawan Nasional tersebut.
“Usulan ini berupa nama-nama yang telah dibahas selama beberapa tahun terakhir. Ada yang memenuhi syarat sejak lima atau enam tahun lalu, dan ada pula yang baru diputuskan tahun ini. Di antaranya Presiden Soeharto, Presiden Abdurrahman Wahid, dan juga Marsinah," kata Saifullah.
Proses pengusulan nama pahlawan nasional itu berawal dari masyarakat melalui Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD). Setelah hasil pembahasan di tingkat daerah ditandatangani bupati atau wali kota, maka dokumen diteruskan ke gubernur dan kemudian diterima Kementerian Sosial untuk dikaji lebih lanjut.
"Kami melakukan pengkajian bersama tim TP2GD. Hasil kajian tersebut hari ini saya teruskan kepada Pak Fadli Zon selaku Ketua Dewan Gelar. Selanjutnya akan dibahas sepenuhnya oleh dewan dan hasilnya kita tunggu bersama," ujarnya.
Selain Marsinah, Soeharto, dan Gus Dur, tokoh lain yang diusulkan antara lain ulama asal Bangkalan, Syaikhona Muhammad Kholil; Rais Aam PBNU KH Bisri Syansuri; KH Muhammad Yusuf Hasyim dari Tebuireng, Jombang; Jenderal TNI (Purn) M Jusuf dari Sulawesi Selatan; serta Jenderal TNI (Purn) Ali Sadikin dari Jakarta (mantan Gubernur Jakarta).
Mensos mengatakan 40 nama ini telah memenuhi syarat, termasuk Presiden ke-2 Soeharto sebagai calon pahlawan nasional. Usulan tersebut selanjutkan diajukan ke Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan tanda kehormatan (GTK).
"Semua yang kita usulkan pada dasarnya telah memenuhi syarat. Semua syarat-syaratnya sudah terpenuhi, maka kita teruskan ke Dewan Gelar," kata Mensos.
Menurut Gus Ipul, sebelum penyerahan daftar nama ke Dewan Gelar, proses panjang telah dilakukan oleh tim penelitian dan pengkajian baik di tingkat daerah maupun tingkat pusat.
"Usulan ini telah melalui proses berjenjang, mulai dari masyarakat, tim di tingkat kabupaten/kota, ditanda tangani oleh bupati/wali kota, kemudian diteruskan ke gubernur. Setelah itu, usulan diteruskan ke kami dan kami melakukan pengkajian oleh tim," ujarnya.
"Hasilnya, hari ini saya teruskan kepada Pak Fadli Zon selaku Ketua Dewan Gelar. Tentu ini nanti selanjutnya akan dibahas sepenuhnya dan kita tunggu hasilnya secara bersama-sama," kata dia.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News