Apa yang muncul di pikiran Kawan ketika memikirkan suasana di gunung dan sekitarnya? Apakah Kawan membayangkan suasana yang nyaman dengan berbagai tanaman rimbun di sekitarnya?
Jika iya, maka memang sepatutnya suasana di pegunungan seperti demikian. Apalagi kekayaan tanaman yang ada di gunung makin memberikan suasana yang nyaman bagi setiap orang yang berkunjung ke sana.
Namun pada realitanya, situasi yang ada terkadang tidak seperti yang diharapkan. Kerusakan lahan dan berbagai masalah lainnya sering kali dijumpai di berbagai gunung yang ada di berbagai daerah.
Gunung Lemongan yang ada di Lumajang, Jawa Timur sempat mengalami situasi serupa beberapa tahun silam. Gunung yang berada di antara kompleks kaldera Bromo Tengger-Semeru dan kompleks gunung berapi Iyang-Argopura sempat mengalami permasalahan terkait kondisi lingkungan pada waktu itu.
Untungnya, masih ada masyarakat yang peduli dengan kondisi alam di gunung tersebut. Abdullah Al-Kudus menjadi salah satu tokoh yang tergerak untuk melestarikan kondisi alam yang ada di Gunung Lemongan.
Bersama beberapa rekannya, dia membentuk Laskar Hijau untuk memulihkan kembali kondisi Gunung Lemongan. Lantas bagaimana kiprah Abdullah Al-Kudus bersama Laskar Hijau dalam memulihkan kondisi alam yang ada di Gunung Lemongan tersebut?
Kondisi Gunung Lemongan
Seperti yang sudah dijelaskan pada bagian sebelumnya, Gunung Lemongan atau Lamongan merupakan gunung yang berada di antara kompleks kaldera Bromo Tengger-Semeru dan kompleks gunung berapi Iyang-Argopura di daerah Jawa Timur. Gunung berapi ini menjadi salah satu gunung yang masih aktif di daerah tersebut.
Disitat dari E-Booklet 14th SATU Indonesia Awards 2023, kondisi alam di Gunung Lemongan sempat kritis beberapa tahun silam, tepatnya pada periode 2000-an. Gunung yang mestinya ditumbuhi oleh berbagai tanaman hijau ini mengalami kerusakan.
Tidak hanya itu, ketersediaan air di gunung tersebut juga memprihatinkan. Kondisi ini membuat Gunung Lemongan seakan mengalami sakit yang berkepanjangan.
Abdullah Al-Kudus dan Laskar Hijau
Melihat situasi ini, Abdullah Al-Kudus atau yang akrab disapa A'ak tergerak untuk mengatasi permasalahan yang terjadi. A'ak kemudian mengajak beberapa pemuda yang ada di sana untuk memulai gerakan dalam memulihkan Gunung Lemongan.
Dirinya kemudian membentuk Laskar Hijau sebagai wadah untuk memulihkan Gunung Lemongan. Bersama rekan-rekannya, A'ak menjalankan berbagai aktivitas untuk mencapai tujuan tersebut, seperti penghijauan kembali lewat penanaman pohon hingga menjaga lingkungan di sana.
Aktivitas yang mulai dilakukan sejak 2008 ini masih dijalankan dengan baik oleh Laskar Hijau hingga saat ini. Bahkan pada April 2025 lalu, A'ak bersama Laskar Hijau menggelar doa bersama lintas iman dalam rangka melestarikan lingkungan di Gunung Lemongan.
Dinukil dari laman ANTARA Jatim, kegiatan yang digelar tersebut menandai penutupan musim tanam di lereng Gunung Lemongan pada tahun ini. "Kami lakukan hal itu sejak tahun 2008, sehingga setiap tahun Laskar Hijau memulai penanaman di musim hujan pada kisaran bulan Oktober dan mengakhiri musim tanam saat menjelang kemarau di kisaran bulan April," jelas A'ak seperti yang dikutip dari laman yang sama.
Selain menandai berakhirnya musim tanam, gelaran doa bersama lintas iman ini juga ditujukan agar pohon-pohon yang ditanam di Gunung Lemongan bisa tumbuh dengan baik dan memberikan manfaat bagi kehidupan.
Penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards 2010
Peran Abdullah Al-Kudus bersama Laskar Hijau berhasil mengantarkan dirinya menjadi salah satu penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards pada 2010 silam. Berkat kontribusinya tersebut, A'ak bersama teman-temannya berhasil memulihkan kembali Gunung Lemongan dari sakit yang berkepanjangan.
#kabarbaiksatuindonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News