Program Kampung Berseri Astra yang melibatkan masyarakat untuk mewujudkan lingkungan yang bersih, sehat, cerdas, dan produktif menetapkan kampung-kampung baru setiap tahunnya. Tidak terkecuali pada tahun ini, salah satunya adalah Kampung Berseri Astra (KBA) Gedang Selirang Surakarta. Kampung yang terletak di sisi kiri Masjid Agung Surakarta ini melakukan beragam upaya dalam menjaga lingkungan.
Kampung ini dibangun pada tahun 1745 seiring dengan pembangunan Masjid Agung Surakarta dan diperuntukkan bagi abdi dalem Keraton Kasunanan Surakarta yang bertugas mengurus masjid. Gedang Selirang sendiri dalam Bahasa Jawa secara harfiah berarti satu tandan pisang. Bentuk atap rumah yang menyerupai satu tandan pisang inilah yang kemudian menjadi latar belakang penamaan kampung.
Salah satu upaya dalam menjaga lingkungan yang dilakukan KBA Gedang Selirang adalah membuat 18 sumur resapan dan 27 lubang biopori untuk mencegah banjir. Di Kampung ini pemanfaatan air juga dilakukan dengan apik seperti pemanenan air hujan untuk menyiram tanaman dan sisa air wudhu yang digunakan untuk pengairan kolam ikan. Bencana yang tidak bisa diprediksi kapan datangnya diantisipasi dengan baik oleh kampung ini dengan menyediakan kentongan sebagai pertanda datangnya bencana. Ambulans gratis yang biasa disebut artis hasil kerjasama dengan Masjid Agung Surakarta disediakan jika sewaktu-waktu dibutuhkan.
Panasnya musim kemarau diantisipasi KBA Gedang Selirang dengan memanfaatkan lahan tidur sebagai zona hijau. Beragam tanaman sayuran, TOGA dan buah-buahan ditanam untuk menyejukkan suasana kampung sembari mewujudkan peningkatan ketahanan pangan. Upaya lain dalam meningkatkan ketahanan pangan adalah dengan membuat beberapa kolam besar berisi ikan lele yang dipelihara warga secara bersama-sama.
Dalam pengendalian penyakit akibat perubahan cuaca KBA Gedang Selirang menyediakan tempat cuci tangan sepanjang jalan kampung, membuat rumah sehat dengan ventilasi terbuka dan jamban sehat. KBA Gedang Selirang juga menugaskan juru jentik KAMI CANTIK (Kauman Indah Ceria Tanpa Jentik) untuk menghalau pertumbuhan jentik pemicu penyakit demam berdarah. Upaya lain yang dilakukan adalah memasukkan ikan ke dalam kolam untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan mencegah pertumbuhan populasi serangga. Di KBA Gedang Selirang perokok memiliki tempat khusus yaitu panggenan ngeses yang berarti tempat merokok.
Sampah selalu menjadi masalah utama dalam upaya menjaga lingkungan. Di KBA Gedang Selirang limbah sampah diubah menjadi pupuk kompos dan eco enzyme untuk menyiram tanaman. Bank Sampah Trisula Dua Jaya yang dibantu petugas kebersihan dan tempat pilah sampah merupakan upaya lain dalam mengatasi masalah sampah. Upaya menjaga lingkungan melalui penggunaan energi terbarukan seperti solar panel, lampu tenaga surya dan genteng kaca dilakukan untuk menghemat energi. Jam matahari yang ada di Masjid Agung Surakarta sampai saat ini juga masih dimanfaatkan untuk mengetahui waktu solat Dzuhur dan Asar.
Upaya KBA Gedang Selirang dalam menjaga lingkungan juga berusaha ditanamkan sejak dini. Sekolah Acil (Anak Cinta Lingkungan) mengajak anak-anak untuk peduli pada lingkungan tempat tinggal mereka. Di sini selain diberi ilmu tentang pemilahan sampah, anak-anak juga diajak praktek langsung dan kegiatan lain seperti menanam juga memanen tanaman. Kebiasaan yang dimunculkan sejak dini ini tentunya diharapkan bisa berlanjut dalam keseharian mereka ketika dewasa nanti.
Beragam upaya Kampung Berseri Astra Gedang Selirang menunjukkan bahwa gotong royong setiap warga merupakan elemen penting dalam menjaga lingkungan. Partisipasi warga dalam setiap kegiatan yang ada membuat lingkungan yang ditinggal tidak hanya bersih tapi juga sehat dan mandiri sesuai slogan KBA ini.
#kabarbaiksatuindonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
