Siapa yang suka jamur tiram? Salah satu jenis jamur yang paling banyak diminati untuk dikonsumsi, sekaligus memiliki nilai ekonomis yang tinggi.
Jamur tiram biasanya tumbuh di batang kayu yang sudah mati, mengalami pelapukan, hingga membusuk. Uniknya, jamur tiram juga bisa tumbuh melalui serbuk-serbuk kayu lho!
Banyaknya peminat jamur tiram ini juga disebabkan banyaknya manfaat dari jamur tiram, dan memiliki kandungan yang kaya akan nutrisi.
Menurut National Horticulture Board, jamur tiram memiliki kandungan protein dengan kadar antara 1,6% hingga 2,5% serta menganduung vitamin C dan B.
Selain itu, jamur tiram juga menjadi sumber nutrisi yang mendorong kesehatan tubuh, karena memiliki kandungan vitamin B3.
Lezatnya jamur tiram juga menjadikan tumbuhan ini laris dikonsumsi orang Indonesia. Biasanya jamur tiram diolah menjadi makanan, seperti jamur krispy, sambal bawang jamur tiram, nasi ayam jamur tiram, hingga sate jamur tiram.
Kisah Rahmat Dwi Santoso Budidayakan Jamur Tiram
Jamur tiram memiliki banyak potensi, mulai dari kandungannya yang kaya akan manfaat, nutrisi, hingga dapat dikonsumsi sebagai makanan dan dijadikan peluang usaha.
Hal ini juga yang menjadi perhatian seorang pemuda bernama Rahmat Dwi Santoso, dalam melihat potensi usaha jamur tiram.
Awalnya, Rahmat terinspirasi dari banyaknya serbuk kayu sisa yang dimiliki masyarakat di daerahnya, tepatnya di Desa Ulu Pohara, Kecamatan Besulutu, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Tumbuhan jamur tiram yang bisa tumbuh di serbuk kayu menjadi peluang yang besar bagi Rahmat untuk dibudidayakan.
Walaupun saat itu jamur tiram masih sangat jarang ditemukan, Rahmat berhasil melakukan riset tentang budidaya jamur tiram dengan memanfaatkan serbuk kayu di rumah usaha budidaya jamur tiram miliknya.
Rumah tempat budidaya jamur merupakan rumah semi permanen, dengan luas 12x15 meter persegi milik Rahmat.
Hasilnya, Rahmat juga berhasil mengolah jamur tiram yang memiliki nilai gizi yang tinggi dan mudah untuk dibudidayakan.
Namun, tidak hanya ingin menguntungkan diri sendiri, Rahmat juga menjadikan rumah usaha budidaya jamur tiram sebagai tempat berbagi ilmu kepada masyarakat dan tidak pernah sepi pengunjung.
Tidak pernah sepi pengunjung, rumah budidaya jamur tiram miliki Rahmat berhasil menjadi tempat edukasi dan pengenalan tentang budidaya jamur kepada siswa, mahasiswa, dan para pelaku usaha. Tidak hanya itu, Rahmat juga kerap mengisi materi di berbagai seminar besar.
Hasil Memukau dari Budidaya Jamur
Seiring berjalannya waktu, melalui edukasi budidaya jamur tiram kepada masyarakat tanpa pilih-pilih, usaha jamur tiram Rahmat semakin melesat, produk jamur tiram tidak hanya dijual di pasar lokal, tetapi juga dijadikan sebagai produk olahan makanan siap saji.
Hebatnya, Rahmat juga mulai menjalin kerja sama dengan beberapa relasinya untuk mendirikan perusahaan yang dinamakan PT. Tiga Putra Farm, hingga mendirikan dua cabang tempat farm di Kendari dan Konawe.
Semakin ramainya antusiasi masyakarakat yang memiliki minat dalam mengonsumsi jamur tiram hingga ingin belajar budidaya jamur tiram, menjadikan Rahmat membuka bisnis perlengkapan budidaya jamur tiram.
Usaha yang dijual seperti media tanam, bibit, dan perlengkapan budidaya jamur tiram lainnya. Selain itu, fasilitas farm yang memadai menjadi tempat belajar, kuliner, hingga tempat berfoto.
Pandai dalam melihat potensi dan pintar mendirikan usaha menjadikan Rahmat mendapatkan hasil yang melimpah dari usaha yang dimiliki.
Selain itu, sikap ingin memberikan manfaat kepada orang lain melalui pemberian edukasi budidaya jamur kepada masyarakat juga merupakan perbuatan yang patut dicontoh.
Hal inilah yang menjadikan Rahmat menarik perhatian PT Astra International Tbk. Pada tahun 2018, Astra memberikan Apreasiasi Satu Indonesia Award di bidang kewirausahaan.
Harapannya, masyarakat Indonesia juga bisa memandang potensi dan peluang yang ada, dan terus menebarkan manfaat kepada orang lain. #kabarbaiksatuindonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News