Indonesia adalah bangsa yang besar. Kalimat ini tentu sudah tidak asing lagi ditelinga Kawan masing-masing bukan?
Secara gamblang, maksud dari kalimat tersebut bisa dimaknai dengan mudah. Dari melihat wilayahnya saja, kalimat "Indonesia adalah bangsa yang besar" menjadi masuk akal dan mudah untuk dipahami.
Besarnya wilayah Indonesia tentu menjadi berkah yang didapatkan. Banyak potensi alam yang bisa dimaksimalkan untuk menunjang kebutuhan dari negara yang terdiri dari belasan ribu pulau tersebut.
Namun, besarnya wilayah Indonesia juga bisa menjadi tantangan tersendiri bagi orang-orang yang ada di dalamnya. Salah satu masalah yang masih bisa dijumpai hingga saat ini adalah pemerataan akses kesehatan di berbagai daerah.
Jika Kawan tinggal di kota-kota besar, maka berbagai fasilitas kesehatan tentu menjadi hal yang mudah untuk didatangi. Namun situasi ini akan sulit terlihat, terlebih di daerah-daerah terpencil yang ada di pelosok Indonesia.
Dikutip dari laman Universitas Gadjah Mada, akses dan pemerataan tenaga kesehatan masih jadi kendala yang terjadi di lapangan. Untuk berobat saja, bisa saja seorang pasien membutuhkan waktu berjam-jam, bahkan berhari-hari untuk bisa mencapai lokasi fasilitas kesehatan.
Bisa Kawan bayangkan, bagaimana kondisi serupa terjadi beberapa tahun silam. Tentu kesulitan akses menjadi kendala yang berat dibandingkan situasi sekarang.
Meskipun demikian, masalah ini tidak menjadi penghambat bagi tokoh-tokoh inspiratif untuk mengatasi fenomena yang terjadi. Salah satunya bernama Mansetus Kalimantan, pencetus Yayasan Kesehatan untuk Semua yang menyediakan "Kaki-kaki" bagi para tenaga kesehatan agar bisa menjangkau berbagai daerah terpencil.
Kiprah Mansetus dan Yayasan Kesehatan untuk Semua
Dikutip dari E-Booklet 14th SATU Indonesia Awards 2023, Mansetus Kalimantan merupakan salah satu tokoh yang memberikan kontribusi daerahnya, Larantuka, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur. Tokoh inspiratif ini secara khusus mencurahkan perhatiannya pada permasalahan kesehatan yang terjadi di daerahnya.
Meskipun tidak memiliki latar belakang pendidikan kesehatan, Masetus tetap memiliki kepedulian pada bidang ini. Masalah kesehatan yang terjadi di daerahnya menjadi penggerak bagi tokoh kelahiran 1973 tersebut untuk memberi perhatian khusus pada fenomena ini.
Fenomena yang terjadi ini dia dapatkan ketika mengikuti sebuah Focus Group Discussion atau FGD yang diselenggarakan oleh Petugas Kesehatan dan Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana se-Kabupaten Flores Timur pada 2002 silam. Dalam FGD tersebut dipaparkan salah satu masalah yang terjadi di daerah tersebut pada waktu itu adalah banyaknya ibu dan bayi yang meninggal dunia karena minimnya transportasi yang bisa menjangkau para petugas kesehatan.
Atas dasar inilah, Mansetus kemudian mengumpulkan para anak muda dan membentuk sebuah yayasan yang dia beri nama Yayasan Kesehatan untuk Semua.
"Kaki-Kaki" untuk Para Tenaga Kesehatan
Program yang dijalankan Mansetus pada awal membentuk yayasan ini dia beri nama "Program Manajemen Sarana Transportasi". Program ini pada dasarnya memberikan akses transportasi yang mudah bagi para tenaga kesehatan untuk menjangkau masyarakat yang membutuhkan.
Jangan bayangkan kemudahan akses transportasi ini diberikan Mansetus dengan membangun jalan atau infrastruktur lainnya. Mansetus justru bersedia menjadi "Kaki-kaki" bagi para tenaga kesehatan untuk menjangkau daerah yang sulit dijangkau tersebut.
Pada awal membentuk yayasan ini, Mansetus membeli 13 sepeda motor yang nantinya digunakan sebagai alat transportasi bagi para bidan dan tenaga kesehatan dalam menjangkau lima kecamatan di Flores Timur. Tidak hanya itu, para pemuda yang tergabung dalam yayasan ini juga mengantarkan langsung para tenaga tersebut ke daerah yang membutuhkan.
Apresiasi Atas Kontribusi
Kontribusi Mansetus dalam merespon kondisi yang tengah terjadi di daerahnya tidak bisa dipandang sebelah mata. Berkat kontribusi langsungnya ini, Mansetus dianugerahi penghargaan Apresiasi SATU Indonesia Awards pada 2010 silam.
#kabarbaiksatuindonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News