kisah pondok pesantren baitus surur berdaya dari lele dan olahannya - News | Good News From Indonesia 2025

Kisah Pondok Pesantren Baitus Surur Berdaya dari Lele dan Olahannya

Kisah Pondok Pesantren Baitus Surur Berdaya dari Lele dan Olahannya
images info

Kisah Pondok Pesantren Baitus Surur Berdaya dari Lele dan Olahannya


Di sebuah kolam bundar di Dusun Brongkol, Mojokerto, ribuan ikan lele menjalani ritual yang tak lazim bagi spesiesnya, yaitu berpuasa. Bukan karena stok pakan habis, melainkan bagian dari metode budidaya unik yang digagas oleh Pondok Pesantren Baitus Surur. Inilah kisah inovasi budidaya lele Pondok Pesantren Baitus Surur, simak selengkapnya!

Budidaya ikan lele Baitus Surur sendiri dimulai pada tahun 2018 dengan harapan meningkatkan ekonomi pesantren melalui terobosan baru. Namun layaknya perjalanan usaha, pada tahun pertama Baitus Surur ditinggalkan mitra-mitranya. Pada tahun kedua model budidaya diubah dari biofolk menjadi model pesantren. Konsep ini awalnya dicibir sebagai "bunuh diri" oleh masyarakat dan mitra. Namun, di tangan dingin KH. Chairul Wahyudi selaku Pengasuh Ponpes Baitus Surur, konsep unik ini justru memanen hasil manis. Pada akhir tahun kedua dan memasuki awal tahun ketiga produksi lele pesantren ini mencapai 89% dan menarik perhatian banyak mitra.

Budidaya Lele Pesantren

Tentu muncul banyak pertanyaan seperti apa budidaya lele pesantren itu. Budidaya lele pesantren sebenarnya adalah cara budidaya yang didasarkan pada nilai-nilai yang diajarkan dalam pesantren.

Tindakan pertama yang dilakukan dalam budidaya lele pesantren adalah mengganti pakan lele. Lele yang umumnya diberi makan limbah yang kurang higienis dan berpotensi haram serta mengganggu kesehatan manusia, diubah menjadi poor atau konsentrat buatan pabrik. Penggantian pakan ini sudah disesuaikan komposisi nutrisinya dengan kebutuhan pertumbuhan lele.

Kedua penggunaan nitrobacter untuk mengurangi peningkatan amonia dan nitrit di perairan sehingga menghasilkan kandungan nitrat yang tinggi. Nitrat ini kemudian diserap akar tanaman seperti ganggang dan lumut dan membuat pH air yang seimbang dan mendukung lele tumbuh optimal.

Tindakan ketiga dan cukup unik adalah membiarkan lele berpuasa layaknya ustad dan santri Pondok Pesantren Baitus Surur. Setiap hari Minggu lele tidak diberi pakan selama sehari penuh. Bahkan dalam kondisi tertentu ketika nitrobacter dalam air cukup banyak, lele bisa berpuasa hingga 2-3 hari. Selama berpuasa lele akan memakan ganggan dan lumut hasil nitrobacter.

Produk Olahan Lele Baitus Surur

Tidak hanya berhenti pada budidaya, lele yang dibudidaya juga diolah menjadi beragam produk bernilai tinggi. Pondok Pesantren Baitus Surur membuat abon lele sebagai inovasi hasil budidaya. Proses pembuatan abon ini dijamin higienis karena semua proses pengolahan dilakukan langsung di sini oleh para pengasuh, ustaz dan santri yang ada. Inovasi lainnya adalah abon yang memanfaatkan limbah duri ikan lele yang diklaim memiliki nilai kalsium tinggi.

Pondok Pesantren Baitus Surur juga sempat membuat inovasi kecap dari kepala ikan lele. Namun produksinya dihentikan sementara karena sedang mengembangkan bahan tersebut untuk produk abon.

baca juga

Pondok Pesantren Baitus Surur bisa menjadi contoh bagaimana bangkit dari keterpurukan dan menjalankan inovasi berbasis ilmu agama. Hasil budidaya lele yang dijalankan tidak hanya membuat pesantren berdaya tapi juga berbuah juara. Pada tahun 2023 lalu Pondok Pesantren Baitus Surur berhasil peringkat 1 KBA DSA Innovation 2023 di bidang perikanan

#kabarbaiksatuindonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

HF
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.