Kanker usus besar atau kolorektal tak lagi menjadi momok bagi kalangan lansia saja. Data menunjukkan, kasus kanker kolorektal dini atau Early Onset Colorectal Cancer (EOCRC) pada generasi muda, termasuk generasi Z (Gen Z), telah meningkat secara signifikan.
Fenomena ini disebabkan oleh berbagai macam faktor risiko yang dapat diubah dan dicegah melalui perubahan gaya hidup menjadi lebih sehat dan aktif. Sebagai Gen Z yang mengutamakan keseimbangan kesehatan fisik dan mental, Kawan GNFI perlu menerapkan pendekatan proaktif untuk melindungi kesehatan usus sejak dini.
Berikut adalah lima kiat utama yang didasarkan pada faktor risiko yang dapat dimodifikasi untuk mencegah kanker kolorektal.
1. Memerangi Pola Makan Tinggi Risiko
Pola makan modern, yang tinggi lemak jenuh dan makanan olahan (sering disebut ultra processed food), menjadi salah satu tersangka utama penyebab kanker usus.
Menurut data dari Global Colon Cancer Association (GCCA), diet makanan "barat" yang rendah buah, sayuran, dan serat, tetapi tinggi daging olahan dan daging merah, punya korelasi tinggi dengan peningkatan risiko kanker kolorektal.
Untuk mengurangi risiko, para ahli menyarankan Kawan GNFI untuk
- meningkatkan asupan serat dengan memperbanyak konsumsi sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian; dan
- mengurangi konsumsi daging merah dan makanan olahan. Bahkan, American Cancer Society (ACS) menegaskan dalam laporannya bahwa pola makan jangka panjang yang tinggi daging merah dan daging olahan meningkatkan risiko kanker kolorektal.
2. Aktif Bergerak, Jauhi Gaya Hidup Sedenter
Sebagai digital native, Gen Z cenderung menghabiskan waktu lebih banyak duduk, baik untuk bekerja, kuliah daring, atau hiburan. Perilaku duduk terlalu lama (sedentary behavior) ini, terutama selama masa remaja dan dewasa muda, sangat berpengaruh terhadap peningkatan risiko kanker usus dan rektum.
Dosen Fakultas Kedokteran IPB University, dr. Sulpiana M.Biomed, menekankan pentingnya melakukan aktivitas fisik secara teratur untuk menjaga berat badan ideal dan kesehatan usus. Olahraga rutin tidak hanya membantu menjaga berat badan, tetapi juga mendukung pencernaan yang sehat dan mengurangi jumlah racun dalam tubuh.
3. Jaga Keseimbangan Mikrobioma Usus
Usus adalah rumah bagi triliunan bakteri yang membentuk mikrobioma. Para ilmuwan berpendapat bahwa gangguan komposisi bakteri usus (gut microbiome) adalah salah satu biang keladi di balik tren peningkatan EOCRC. Dilansir dari laporan terbaru Mayo Clinic, orang dengan kanker kolorektal sering kali memiliki keragaman bakteri usus yang lebih rendah.
Salah satu faktor yang dapat merusak keseimbangan ini adalah penggunaan antibiotik, terutama di awal kehidupan. Untuk menjaga mikrobioma tetap sehat, Kawan GNFI dianjurkan mengonsumsi makanan probiotik dan prebiotik serta meminimalkan penggunaan obat-obatan yang dapat mengganggu flora usus kecuali jika benar-benar diperlukan oleh dokter.
4. Kendalikan Berat Badan dan Obesitas

Obesitas adalah salah satu faktor penguat risiko kanker usus. | Foto: Freepik/Anastasia Kazakova
Kelebihan berat badan atau obesitas, khususnya tipe 2 diabetes, merupakan faktor risiko yang kuat terhadap kanker kolorektal. ACS menyebutkan bahwa kelebihan berat badan meningkatkan risiko berkembangnya kanker kolorektal, dan hubungan ini tampaknya lebih umum terjadi pada pria.
Obesitas dan diabetes tipe 2 sering berbagi faktor risiko yang sama dengan kanker usus, seperti kurangnya aktivitas fisik. Namun, terlepas dari faktor-faktor tersebut, individu dengan diabetes tipe 2 tetap memiliki risiko yang lebih tinggi.
Oleh karena itu, menjaga berat badan ideal melalui diet seimbang dan olahraga teratur harus jadi salah satu prioritas utama Kawan GNFI.
5. Hindari Rokok dan Batasi Konsumsi Alkohol
Imbauan terkait kebiasaan merokok dan konsumsi minuman beralkohol mungkin sudah sering Kawan GNFI dengar. Namun, tidak dapat dimungkiri, kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol berlebihan adalah salah satu faktor yang terbukti kuat meningkatkan risiko kanker usus.
Orang yang merokok tembakau dalam jangka waktu lama lebih berpotensi mengembangkan dan meninggal akibat kanker kolorektal. Sementara itu, mengonsumsi alkohol secara berlebihan adalah faktor risiko yang signifikan dalam kasus EOCRC.
Dengan mengambil langkah-langkah pencegahan ini, risiko terkena kanker usus besar pada usia muda dapat Kawan GNFI minimalkan. Jadikan kesehatan usus Kawan GNFI sebagai prioritas jangka panjang. Sebab, kesehatan hari ini adalah investasi masa depan.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News