dari pmi ke penggerak desa wisata mursidi dan keberhasilan nglanggeran mendunia - News | Good News From Indonesia 2025

Dari PMI ke Penggerak Desa Wisata: Mursidi dan Keberhasilan Nglanggeran Mendunia

Dari PMI ke Penggerak Desa Wisata: Mursidi dan Keberhasilan Nglanggeran Mendunia
images info

Dari PMI ke Penggerak Desa Wisata: Mursidi dan Keberhasilan Nglanggeran Mendunia


Tidak semua kisah pekerja migran berakhir di luar negeri. Bagi Mursidi, mantan Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul, pengalaman bekerja di Korea Selatan justru menjadi awal dari perjalanan baru dalam membangun kampung halamannya.

Kini, ia dikenal sebagai sosok inspiratif di balik kesuksesan Desa Wisata Nglanggeran, salah satu destinasi wisata berbasis masyarakat terbaik di dunia.

desa wisata nglanggeran
info gambar

Desa Wisata Nglanggeran di Kabupaten Gunungkidul-DIY ( sumber:unsplash)


Sepulang dari Korea Selatan, Mursidi memilih untuk mengabdikan diri sebagai Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Nglanggeran. Ia melihat potensi besar di desanya yang dikelilingi pemandangan alam Gunung Api Purba serta kehangatan budaya masyarakatnya. Namun, pada awalnya, kondisi desa masih jauh dari kata maju.

“Dulu kami belum tahu potensi ini bisa dikembangkan menjadi wisata. Semua dimulai dari kesadaran warga untuk bergerak bersama,” ujarnya dalam sesi pembekalan Purna PMI Inspiratif oleh BP2MI pada 2025.

Langkah awal Mursidi bersama Pokdarwis adalah membangun konsep pariwisata berbasis masyarakat (community-based tourism), di mana seluruh pengelolaan dan keuntungan dikelola oleh warga setempat.

Pendekatan ini membuat masyarakat merasa memiliki dan turut menjaga kelestarian lingkungan serta budaya lokal. Menurut Mursidi, keberhasilan desa wisata hanya dapat tercapai jika masyarakat menjadi subjek utama pembangunan, bukan sekadar penonton.

Upaya tersebut membuahkan hasil luar biasa. Pada tahun 2017, Desa Nglanggeran meraih penghargaan ASEAN Community Based Tourism Award, yang mengakui keberhasilan desa dalam menerapkan prinsip keberlanjutan. Empat tahun kemudian, Nglanggeran kembali menorehkan prestasi membanggakan setelah dinobatkan oleh United Nations World Tourism Organization (UNWTO) sebagai Best Tourism Village in the World 2021.

Penghargaan ini menjadikan Nglanggeran sebagai contoh global desa yang berhasil menggabungkan pelestarian alam, budaya, dan partisipasi masyarakat dalam satu ekosistem wisata (Profil Desa Wisata Nglanggeran, 2024).

Namun, perjalanan itu tidak tanpa tantangan. Salah satu kendala utama yang dihadapi saat ini adalah minimnya pemandu wisata berbahasa asing, yang dinilai menjadi hambatan dalam melayani wisatawan mancanegara.

Mursidi mengakui bahwa peningkatan kemampuan sumber daya manusia menjadi prioritas utama. “Banyak wisatawan asing datang, tapi masih sedikit yang bisa berkomunikasi dengan baik. Ini PR kami untuk pelatihan bahasa,” ungkapnya (Portal Indonesia, 2024).

Kesadaran akan pentingnya peningkatan kapasitas SDM juga mendapat perhatian dari pemerintah daerah. DPRD DIY menyatakan dukungan penuh terhadap pengembangan Nglanggeran sebagai desa wisata kelas dunia, dengan menekankan pentingnya pelatihan, infrastruktur, dan promosi berkelanjutan (Intensplus, 2025). Dukungan ini diharapkan tidak hanya memperkuat sektor pariwisata, tetapi juga memperluas kesempatan kerja bagi masyarakat lokal.

Kini, Desa Nglanggeran tidak hanya dikenal sebagai destinasi wisata unggulan, tetapi juga simbol keberhasilan PMI purna yang mampu menginspirasi perubahan. Dari pekerja migran menjadi pemimpin komunitas, Mursidi membuktikan bahwa pengalaman di luar negeri dapat menjadi modal berharga untuk membangun kampung halaman. “Kalau dulu saya bekerja di luar negeri untuk orang lain, sekarang saya bekerja untuk masyarakat saya sendiri,” tuturnya dengan bangga.

Kisah Mursidi menjadi bukti bahwa pemberdayaan dan kolaborasi dapat mengubah desa sederhana menjadi destinasi wisata bertaraf dunia. Nglanggeran bukan hanya tempat yang indah untuk dikunjungi, tetapi juga cerminan semangat gotong royong dan kemandirian masyarakat pedesaan Indonesia.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

PA
FS
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.